Antisipasi Kekeringan, Masa Tanam Kedua Padi Dipercepat Mei
Selasa, 05 Mei 2020 - 14:46 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, musim tanam kedua padi akan langsung dimulai bulan Mei. Hal ini sebagaimana instruksi Presiden Jokowi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, musim tanam kedua akan langsung dimulai bulan Mei. Hal ini sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat massa tanam sebagai antispasi musim kemarau.
"Itu akan kita mulai di mei ini. Jadi yang sudah panen, panen raya kita Mei ini, kemudian sesudah panen, dilakukan upaya penanaman," kata Syahrul sesuasi rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (5/5/2020).
Dia mengatakan, percepatan ini dilakukan untuk mengejar sisa air hujan yang ada. Dia mengatakan percepatan ini dilakukan pada lahan yang susdah ada. (Baca juga: Kata Alia Laksono soal Potensi dan Tantangan Kaum Perempuan ke Depan)
"Percepatan itu akan tersedia pada lahan existing kita, atau lahan irigasi teknis, atau dalam istilah pertanian LP2B (lahan pertanian pangan berkelanjutan). April-September 5,6 juta hektare," ungkapnya.
Pemerintah akan memeprcepat bantuan penyediaan benih untuk 2 juta hektare. Termasuk pupuk dan obat-obatan akan digulirkan dengan cepat. "Kemudian penyiapan pipanisasi, pompa, parit kecil, harus dilakukan," ujarnya.
"Itu akan kita mulai di mei ini. Jadi yang sudah panen, panen raya kita Mei ini, kemudian sesudah panen, dilakukan upaya penanaman," kata Syahrul sesuasi rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (5/5/2020).
Dia mengatakan, percepatan ini dilakukan untuk mengejar sisa air hujan yang ada. Dia mengatakan percepatan ini dilakukan pada lahan yang susdah ada. (Baca juga: Kata Alia Laksono soal Potensi dan Tantangan Kaum Perempuan ke Depan)
"Percepatan itu akan tersedia pada lahan existing kita, atau lahan irigasi teknis, atau dalam istilah pertanian LP2B (lahan pertanian pangan berkelanjutan). April-September 5,6 juta hektare," ungkapnya.
Pemerintah akan memeprcepat bantuan penyediaan benih untuk 2 juta hektare. Termasuk pupuk dan obat-obatan akan digulirkan dengan cepat. "Kemudian penyiapan pipanisasi, pompa, parit kecil, harus dilakukan," ujarnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda