Gatot Nurmantyo Ungkap PKI Gaya Baru, PDIP Sebut Fitnatu Asyaddu Minal Qotli

Kamis, 24 September 2020 - 10:08 WIB
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Pernyataan mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo soal PKI gaya baru mengundang reaksi banyak pihak. Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito. Wanto menilai, tuduhan PKI gaya baru dari Gatot yang juga disampaikan dengan menyurati ke Presiden Jokowi berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

"Saya prihatin dengan langkah politik yang dilakukan oleh Pak Gatot Nurmantyo. Pak Gatot dengan segala hormat, kami menyesalkan berbagai pernyataan Bapak yang terus saja memecah belah bangsa, dengan membangkitkan trauma 1965," ujar Wanto, Kamis (24/9/2020).

(Baca: Gatot Nurmantyo Surati Jokowi, Waspadai PKI Gaya Baru)

Menurut dia, ketika Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, tidak ada dendam pada Soeharto dan kroninya. "Bahkan 14 Gubernur dari daerah penting diambil dari TNI karena kedepankan rekonsiliasi. Kemudian Bung Karno Proklamator Bangsa, selalu ada Bung Karno di dalam setiap perumusan dasar negara. Jadi PDI Perjuangan sangat kokoh di dalam memegang dan menjalankan falsafah bangsa Pancasila," tukas pria yang akrab disapa Klutuk oleh kalangan aktivis reformasi 98 ini.

Wanto menuturkan, rakyat juga mencatat bagaimana tuduhan Pak Gatot terkait ada kekuatan besar PKI yang berada di balik penghentian pemutaran film G30SPKI, program pelurusan sejarah, termasuk sikap TAP MPRS no XXXIII tahun 1967 ternyata tanpa bukti.



"Di balik tuduhan tidak mendasar itu ada tokoh-tokoh besar seperti Letjen TNI Purn Muhammad Yunus Yosfiah, Prof Dr Juwono Sudarsono dan Presiden Habibie dimana pemerintahannya tidak mewajibkan kembali pemutaran film G30S PKI," katanya.

Dia melanjutkan, demikian halnya Presiden Gus Dur yang menyampaikan sikapnya atas TAP MPRS no 33 tersebut.

Jadi, secara tidak langsung Gatot menuduh tokoh-tokoh tersebut adalah PKI. Pernyataan tendensius penuh ambisi politik itu, mohon maaf tidak layak disampaikan oleh Gatot. "Untung ada Bang Usman Hamid dari aktivis Kontras yang mematahkan seluruh argumentasi tidak benar tersebut," paparnya.

Perlu dicatat, kata Wanto, seluruh anggota dan kader PDIP dididik untuk membumikan Pancasila dengan seluruh benang merah sejarahnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More