Jokowi Minta Ekspor Alkes Harus Memperhatikan Kebutuhan Dalam Negeri
Rabu, 15 April 2020 - 12:40 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar manajemen ekspor diatur dengan baik. Dimana ekspor harus memperhatikan kebutuhan dalam negeri.
“Agar diatur betul manajemennya yang berkaitan dengan ekspor. Dan kebutuhan dalam negeri jangan sampai semuanya diekspor dalam negeri malah kita tidak dapat,” katanya saat membuka rapat terbatas, Rabu (15/4/2020).
Pengaturan ini utamanya berkaitan dengan alat-alakt kesehatan. Dimana saat ini semua negara tengah berebut untuk mendapatkan alat kesehatan. “Diatur sebaik-baiknya manajemennya. Baik itu yang saya lihat APD kita bisa produksi banyak, baik itu yang berkaitan dengan masker kita bisa produksi banyak, agar ini diatur,” tuturnya.
Jokowi juga meminta agar seluruh potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia dilihat kembali untuk memproduksi alat sehatan yang diperlukan dalam penanganan COVID-19. Sehingga tidak perlu impor
“Baik itu yang berkaitan dengan industri bahan baku, obat, farmasi, vitoframaka, yang berkaitan dengan APD, yang berkaitan dengan industri masker atau yang berkaitan dengan industri ventilator,” ungkapnya.
Jokowi juga kembali meminta agar dilakukan relaksasi proses perizinan agar tidak menghambat. Namun tettap harus memenuhi standar yang ditetapkan. “Menjadi kewajiban kita untuk memperbaiki agar standar itu terpenuhi tetapi jangan dipersulit. Tolong ini dengarkan betul keluhan-keluhan yang ada di bawah sehingga tidak ada lagi yang namanya proses perizinan ini menghambat produksi yang ada,” katanya.
Lebih lanjut dia mengaku senang karena beberapa bahan baku tadi bisa dipenuhi di dalam negeri ini bagus. Termasuk juga dalam hal impor bahan baku juga betul-betul ada relaksasi perizinan. “Terutama ini di bea cukai, terutama itu Kemendag ada relaksasi yang betul-betul dilakukan. Sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka,” ujarnya.
“Agar diatur betul manajemennya yang berkaitan dengan ekspor. Dan kebutuhan dalam negeri jangan sampai semuanya diekspor dalam negeri malah kita tidak dapat,” katanya saat membuka rapat terbatas, Rabu (15/4/2020).
Pengaturan ini utamanya berkaitan dengan alat-alakt kesehatan. Dimana saat ini semua negara tengah berebut untuk mendapatkan alat kesehatan. “Diatur sebaik-baiknya manajemennya. Baik itu yang saya lihat APD kita bisa produksi banyak, baik itu yang berkaitan dengan masker kita bisa produksi banyak, agar ini diatur,” tuturnya.
Jokowi juga meminta agar seluruh potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia dilihat kembali untuk memproduksi alat sehatan yang diperlukan dalam penanganan COVID-19. Sehingga tidak perlu impor
“Baik itu yang berkaitan dengan industri bahan baku, obat, farmasi, vitoframaka, yang berkaitan dengan APD, yang berkaitan dengan industri masker atau yang berkaitan dengan industri ventilator,” ungkapnya.
Jokowi juga kembali meminta agar dilakukan relaksasi proses perizinan agar tidak menghambat. Namun tettap harus memenuhi standar yang ditetapkan. “Menjadi kewajiban kita untuk memperbaiki agar standar itu terpenuhi tetapi jangan dipersulit. Tolong ini dengarkan betul keluhan-keluhan yang ada di bawah sehingga tidak ada lagi yang namanya proses perizinan ini menghambat produksi yang ada,” katanya.
Lebih lanjut dia mengaku senang karena beberapa bahan baku tadi bisa dipenuhi di dalam negeri ini bagus. Termasuk juga dalam hal impor bahan baku juga betul-betul ada relaksasi perizinan. “Terutama ini di bea cukai, terutama itu Kemendag ada relaksasi yang betul-betul dilakukan. Sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka,” ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda