Hari Ini, PKB Gelar Doa Bersama dan Qunut Akbar untuk Dokter dan Nakes
Jum'at, 18 September 2020 - 14:06 WIB
JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hari ini menggelar Tahlil, Doa Bersama, dan Qunut Akbar untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, dan disiarkan secara live melalui channel Youtube, Instagram, Facebook DPP PKB, serta Twitter @DPP_PKB serta dapat juga diakses melalui website www.pkb.id . (Baca juga: Kantor Pemerintah Sumbang Kasus Corona, Tjahjo Ingatkan Pentingnya Pengawasan Ketat)
"Tahlilan, Doa Bersama, dan Qunut Nazilah adalah tradisi dan ritual keagamaan sebagian besar umat Islam di Indonesia, terutama warga nahdliyyin. Kegiatan tahlil, doa, dan qunut akbar ini difokuskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan se-Indonesia yang berada di garda terakhir penanganan pasien Covid-19, baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia, lebih-lebih yang sudah wafat terlebih dulu meninggalkan kita. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, dan memberi tempat terbaik di sisi Allah," ujar Anggia Erma Rini, anggota FPKB DPR RI Komisi IX, sekaligus Wasekjen DPP PKB, dan Penanggungjawab kegiatan, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Banyak Sejawatnya Meninggal COVID-19, Ini Suara Hati Para Dokter)
Anggia menegaskan mendoakan para pejuang pandemi adalah ikhtiar spiritual yang tidak kalah penting selain melakukan ikhtiar medis dan ikhtiar dari sisi kesehatan. "Mengetuk pintu langit dengan terus-menerus memanjatkan doa yang ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan, baik yang masih terus berjuang, maupun yang sudah wafat mendahului kita, adalah cara dan tradisi NU dan PKB yang tidak kalah urgen dalam menyikapi wabah Covid-19. Bagaimanapun juga, pandemi global ini adalah kehendak Allah maka ke hadirat Allahlah kita memohon ampun, perlindungan, dan pertolongan agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan lahir-batin serta mampu melewati ujian dan cobaan-Nya tanpa berkeluh kesah, dan sebaliknya justru dihadapi dengan ikhlas, tabah, sabar, dan terus mengingat kebesaran dan keagungan-Nya," kata Anggia. (Baca juga: Ahli Epidemi Sentil Menkes: Setiap Kematian Dokter Masalah Besar)
Secara khusus, tahlil dan doa bersama ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang telah gugur dalam tugas. "Pahala doanya kita khususkan untuk arwah para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat. Semoga mendapat maghfirah, dan wafatnya bernilai syahid di sisi Allah. Sementara qunut nazilah adalah ikhtiar doa kita tiada henti kepada Allah agar pandemi dapat segera berakhir dan hilang dari muka bumi, khususnya di Indonesia tercinta," kata Anggia.
Menurut perempuan yang juga Ketum Pimpinan Pusat Fatayat NU ini, hampir masjid-masjid di seluruh Indonesia selama pandemi ini mendawamkan membaca qunut nazilah di setiap salat berjamaah. Dibaca secara jahr (nyaring) oleh imam salat seusai doa i'tidal di rakaat terakhir. "Qunut nazilah adalah doa agar terhindar dari malapetaka, wabah, dan bencana apapun yang terjadi karena kuasa Allah. Inisiasi PKB dengan Qunut Akbar ini mengharapkan dengan penuh kekhusyukan hati semoga Allah segera menghilangkan pandemi," ujar Anggia.
Anggia mengajak segenap komponen bangsa bersatu-padu ikut memanjatkan doa bersama agar para dokter dan tenaga kesehatan tidak pernah lelah serta dikaruniai kesehatan prima dalam mengurus dan merawat pasien Covid-19. "Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemi ini kehendak Allah semata. Itulah esensi Doa dan Qunut Akbar ini," kata Anggia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, dan disiarkan secara live melalui channel Youtube, Instagram, Facebook DPP PKB, serta Twitter @DPP_PKB serta dapat juga diakses melalui website www.pkb.id . (Baca juga: Kantor Pemerintah Sumbang Kasus Corona, Tjahjo Ingatkan Pentingnya Pengawasan Ketat)
"Tahlilan, Doa Bersama, dan Qunut Nazilah adalah tradisi dan ritual keagamaan sebagian besar umat Islam di Indonesia, terutama warga nahdliyyin. Kegiatan tahlil, doa, dan qunut akbar ini difokuskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan se-Indonesia yang berada di garda terakhir penanganan pasien Covid-19, baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia, lebih-lebih yang sudah wafat terlebih dulu meninggalkan kita. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka, dan memberi tempat terbaik di sisi Allah," ujar Anggia Erma Rini, anggota FPKB DPR RI Komisi IX, sekaligus Wasekjen DPP PKB, dan Penanggungjawab kegiatan, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Banyak Sejawatnya Meninggal COVID-19, Ini Suara Hati Para Dokter)
Anggia menegaskan mendoakan para pejuang pandemi adalah ikhtiar spiritual yang tidak kalah penting selain melakukan ikhtiar medis dan ikhtiar dari sisi kesehatan. "Mengetuk pintu langit dengan terus-menerus memanjatkan doa yang ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan, baik yang masih terus berjuang, maupun yang sudah wafat mendahului kita, adalah cara dan tradisi NU dan PKB yang tidak kalah urgen dalam menyikapi wabah Covid-19. Bagaimanapun juga, pandemi global ini adalah kehendak Allah maka ke hadirat Allahlah kita memohon ampun, perlindungan, dan pertolongan agar senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan lahir-batin serta mampu melewati ujian dan cobaan-Nya tanpa berkeluh kesah, dan sebaliknya justru dihadapi dengan ikhlas, tabah, sabar, dan terus mengingat kebesaran dan keagungan-Nya," kata Anggia. (Baca juga: Ahli Epidemi Sentil Menkes: Setiap Kematian Dokter Masalah Besar)
Secara khusus, tahlil dan doa bersama ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang telah gugur dalam tugas. "Pahala doanya kita khususkan untuk arwah para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat. Semoga mendapat maghfirah, dan wafatnya bernilai syahid di sisi Allah. Sementara qunut nazilah adalah ikhtiar doa kita tiada henti kepada Allah agar pandemi dapat segera berakhir dan hilang dari muka bumi, khususnya di Indonesia tercinta," kata Anggia.
Menurut perempuan yang juga Ketum Pimpinan Pusat Fatayat NU ini, hampir masjid-masjid di seluruh Indonesia selama pandemi ini mendawamkan membaca qunut nazilah di setiap salat berjamaah. Dibaca secara jahr (nyaring) oleh imam salat seusai doa i'tidal di rakaat terakhir. "Qunut nazilah adalah doa agar terhindar dari malapetaka, wabah, dan bencana apapun yang terjadi karena kuasa Allah. Inisiasi PKB dengan Qunut Akbar ini mengharapkan dengan penuh kekhusyukan hati semoga Allah segera menghilangkan pandemi," ujar Anggia.
Anggia mengajak segenap komponen bangsa bersatu-padu ikut memanjatkan doa bersama agar para dokter dan tenaga kesehatan tidak pernah lelah serta dikaruniai kesehatan prima dalam mengurus dan merawat pasien Covid-19. "Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemi ini kehendak Allah semata. Itulah esensi Doa dan Qunut Akbar ini," kata Anggia.
(cip)
tulis komentar anda