Sikapi Penusukan Syekh Ali Jaber, Menag Sepakat Ulama Wajib Dilindungi

Senin, 14 September 2020 - 17:34 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPRdi Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Foto/SINDOnews/Yulianto
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi sependapat dengan anggota Komisi VIII DPR bahwa ulama wajib untuk dilindungi. Hal itu diungkapkan Fachrul menanggapi pernyataan sejumlah anggota Komisi VIII DPR kepada Menag terkait insiden penusukan Syekh Ali Jaber saat memberikan ceramah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Minggu 13 September 2020 sore.

“Kemudian masalah Menag kok tidak segera merespons masalah ulama yang ditusuk itu, saya kira kami respons cepat tapi belum tersebar luas,” kata Menag di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Fachrul sependapat dengan anggota Komisi VIII DPR bahwa tidak diperbolehkan apa pun alasan dan motivasi seseorang bisa melukai orang lain, apalagi jika menimpa seorang ulama yang sedang memberikan ceramah.





Tapi kami sama sikapnya dengan yang disampaikan bapak-bapak tadi, apa pun alasannya, apa pun motivasinya tidaklah dibolehkan orang bisa menusuk yang lain apalagi itu ulama,” ucapnya. (Baca: Komnas HAM Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber)

Mantan Wakil Panglima TNI ini juga mengungkapkan ada kejadian serupa. Dia mendapatkan kabar bahwa ada penusukan seorang imam salat Subuh. Namun, dia tidak menyebut rinci di daerah mana kejadian tersebut terjadi. Yang jelas, Kemenag tengah mempersiapkan tanggapan terkait hal itu.

“Sebenarnya bukan cuma itu, ada satu lagi, sudah tersebar luas juga, saya kira agak mirip juga, yang sedang mimpin salat subuh ditusuk hampir mirip juga dan kami sedang merumuskan tanggapannya supaya tidak persis sama dengan yang awal tadi. Mungkin sedikit lebih bermakna dari aspek agama,” ungkap Fachrul.( )

Namun demikian, Fachrul menegaskan bahwa insiden penusukan ulama ini menjadi perhatian Kemenag. Pihaknya juga sepakat bahwa ulama sebagai wakil Nabi di muka bumi harus mendapatkan perlindungan dari semua pihak.

“Tapi kembali itu menjadi perhatian kami bersama, dan kami sepakat menggarisbawahi ulama itu adalah mohon maaf mewakili Nabi di muka bumi ini mereka betul-betul mendapatkan perlindungan yang baik dari kita semua,” tuturnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More