Soal Penyerangan Ulama, Psikolog Forensik Sebut Orang Gila Bisa Diprogram

Senin, 14 September 2020 - 04:47 WIB
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, penyerangan terhadap ulama, terbaru penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, bukan faktor alamiah. Foto/SINDOnews
TANGERANG - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai, penyerangan terhadap ulama, terbaru penusukan terhadap Syekh Ali Jaber , bukan faktor alamiah.

Pelaku penusukan yakni Alfin Andria bin M Rudi, orang gila atau kurang waras, diduga karena diprogram. Hal ini berarti, orang kurang waras bisa diarahkan. "Yang diprogram adalah sebatas perilakunya. Sehingga dia berperilaku seperti kehendak si programmer. Sementara kewarasannya (berpikirnya) tetap terganggu," kata Reza, kepada SINDOnews, Minggu (13/9/2020). (Baca juga: Mahfud MD: Segera Ungkap Motif dan Jaringan Penusuk Syekh Ali Jaber)

Namun, untuk mengetahui sejauhmana program tersebut berhasil, harus dilakukan penelitian lebih jauh. "Mudah-mudahan si pelaku bukan preman atau jeger pasar yang sedang magang. Uji coba melumpuhkan warga yang tidak pakai masker," sambung Reza. (Baca juga: Syekh Ali Jaber: Alhamdulillah Saya Selamat dari Pembunuhan)



Menurutnya, jika benar pelaku penusukan tersebut orang dengan gangguan kejiwan, harus dicek kebenarannya. Sejauh mana gangguan kejiwaan orang itu, apakah termasuk yang mendapat pemaafan hukum. "Pertanyaan selanjutnya, kemana pihak yang bertanggung jawab menjaga orang dengan gangguan sakit jiwa, sehingga membahayakan orang lain. Pihak tersebut juga bisa dikenakan sanksi pidana," jelasnya. (Baca juga: Din Syamsuddin Sebut Penusukan Syekh Ali Jaber Bentuk Kriminalisasi Ulama)

Reza pun mempertanyakan, pelaku penyerangan ulama terhadap para pemuka agama sebelum-sebelumnya. "Hakim dapat memerintahkan agar pelaku dengan gangguan jiwa seperti itu dirawat di RS jiwa. Tetapi, katanya, banyak kasus yang disetop ditingkat penyelidikan. Sehingga, perintah tersebut tidak pernah ada," tukasnya.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal, saat sedang ceramah di Masjid Fallahudin, Bandar Lampung, tadi sore. Dalam serangan itu, Ali mengalami luka tusuk cukup dalam, hingga mendapat 10 jahitan. Pelaku penusukan, yakni Alfin Andria bin M Rudi, diduga mengalami gangguan kejiwaan dan masih dalam pemeriksaan polisi.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More