Satgas Akui PSBB Bisa Cegah Potensi Penularan Covid-19

Sabtu, 12 September 2020 - 06:35 WIB
Foto/Koran SINDO
JAKARTA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak akan berguna untuk menurunkan angka penambahan kasus Covid-19 jika tidak diikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Karena itu seluruh lapisan masyarakat harus bersama-sama mengimplementasikan gaya hidup sehat demi menghentikan perseebaran virus tersebut.

Seruan itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito merespons kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik rem darurat penanganan pandemi dengan mengembalikan PSBB transisi ke PSBB seperti pada masa sebelum transisi karena alasan kondisi darurat Covid-19 di Jakarta. (Baca: Kisah Mengharukan Ayah dan Anak berebut Jihad di Perang Badar)

Hingga kemarin penambahan kasus Covid-19 di Jakarta masih tertinggi, 964 kasus. Adapun total penambahan di Tanah Air mencapai 3.737 kasus sehingga akumulasinya sebanyak 210.940 orang.



“PSBB hanya mencegah pada saat PSBB -nya, (kasus) akan turun. Nanti PSBB dibuka, (kasus) kembali (naik) lagi. Jadi yang penting itu adalah disiplin. Mau PSBB atau tidak PSBB kalau kita disiplin, kasusnya pasti akan terkendali,” ungkap Wiku dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, kemarin.

Wiku mengakui PSBB untuk membatasi mobilitas penduduk bisa mencegah potensi penularan Covid-19. Namun sekali lagi dia menandaskan, pembatasan mobilitas juga tetap mesti diiringi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Jadi sebenarnya kalau mereka disiplin menjalankan protokol kesehatan, adanya mobilitas yang tidak bisa dicegah, terutama pada kegiatan-kegiatan yang esensial, harusnya tidak meningkatkan kasus,” imbuhnya.

Dia lantas menilai masyarakat saat ini belum terbiasa dengan disiplin protokol kesehatan. Salah satunya masyarakat belum terbiasa menggunakan masker sehingga hal ini juga berkontribusi pada penambahan kasus Covid-19. (Baca juga: Besok, Pembicaraan Damai Afghanistan Digelar di Qatar)

“Jadi memang kenyataannya adalah masyarakat belum terbiasa menggunakan masker secara disiplin terus-menerus dan ini berkontribusi terhadap kondisi yang ada di Indonesia, khususnya pada peningkatan kasus,” sebutnya.

Sebelumnya, untuk menegakkan disiplin tersebut, pemerintah mengatakan akan menggelar operasi yustisi. Operasi ini untuk melakukan pengawasan ketat agar masyarakat berdisiplin dalam protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19. Langkah ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More