Tanggapi Tuduhan Politikus PDIP, Mardani PKS: Mari Berkompetisi Secara Sehat
Jum'at, 04 September 2020 - 09:58 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan bahwa PKS tidak iri hati saat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menang di daerah-daerah lain dalam pilkada . Mardani menambahkan, PKS tidak pernah menuduh macam-macam terhadap sejumlah daerah yang dimenangkan PDIP.
"Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh," ujar Mardani Ali Sera kepada SINDOnews, Jumat (4/9/2020).
Kata Mardani, pemilu bukan tentang iri hati. Dia menambahkan, jika tidak terpilih maka yang salah bukan masyarakat, tapi partai yang ikut kompetisi.
( ).
"Buruk rupa, cermin dibelah, jangan membelah cermin dan menuduh segala keburukan berasal dari orang lain. Bercermin. Kalau tidak terpilih maka tingkatkan pelayanan dan lebih peduli pada wong cilik. Itu kuncinya. Mari berkompetisi secara sehat saja tanpa harus menyalahkan apalagi saling tuduh," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Zuhairi Misrawi meluruskan pernyataan Puan Maharani ketika memberikan rekomendasi ke salah satu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni beberapa hari lalu. Adapun pernyataan Puan Maharani dimaksud yang menyebut semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila.
"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," kata Zuhairi Misrawi.
(
).
"Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh," ujar Mardani Ali Sera kepada SINDOnews, Jumat (4/9/2020).
Kata Mardani, pemilu bukan tentang iri hati. Dia menambahkan, jika tidak terpilih maka yang salah bukan masyarakat, tapi partai yang ikut kompetisi.
( ).
"Buruk rupa, cermin dibelah, jangan membelah cermin dan menuduh segala keburukan berasal dari orang lain. Bercermin. Kalau tidak terpilih maka tingkatkan pelayanan dan lebih peduli pada wong cilik. Itu kuncinya. Mari berkompetisi secara sehat saja tanpa harus menyalahkan apalagi saling tuduh," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Zuhairi Misrawi meluruskan pernyataan Puan Maharani ketika memberikan rekomendasi ke salah satu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni beberapa hari lalu. Adapun pernyataan Puan Maharani dimaksud yang menyebut semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila.
"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," kata Zuhairi Misrawi.
(
Baca Juga
(zik)
tulis komentar anda