Mendikti Saintek Di-reshuffle, Akankah 3 Menteri Prabowo Ini Menyusul?

Rabu, 19 Februari 2025 - 18:58 WIB
Jika kinerjanya terus merosot, tidak menutup kemungkinan Presiden Prabowo akan mempertimbangkan reshuffle untuk menggantinya dengan sosok yang lebih aktif dan berkomitmen terhadap perlindungan hak asasi manusia.

2. Menteri Koperasi dan UKM: Budi Arie Setiadi

Budi Arie Setiadi, yang menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), juga masuk dalam daftar menteri dengan kinerja buruk. Berdasarkan survei Celios, Budi Arie memperoleh nilai -61 poin. Meskipun memiliki latar belakang yang cukup baik, ia dinilai kurang mampu menciptakan terobosan baru dalam mengelola koperasi dan memperbaiki perekonomian usaha kecil. Bahkan, beberapa pihak menilai Budi Arie tidak memberikan inovasi yang berarti untuk sektor UKM yang sangat penting bagi ekonomi Indonesia.

Kritik terhadap Budi Arie Setiadi:

1. Minimnya kebijakan atau program yang terukur untuk meningkatkan kinerja koperasi dan UMKM.

2. Kasus pencurian data yang melibatkan staf Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang sebelumnya berada di bawah pengawasannya, memperburuk citra Budi Arie.

3. Kasus kerja sama dengan pengelola judi online yang melibatkan anak buahnya semakin menambah kontroversi mengenai kredibilitas Budi Arie dalam memimpin kementerian.

Sektor UKM dan koperasi memerlukan pemimpin yang mampu berinovasi dan menghadirkan solusi konkret untuk mendukung ekonomi rakyat. Bila Budi Arie tidak dapat memperbaiki kinerjanya, reshuffle kabinet bisa menjadi langkah yang tepat untuk menggantikannya.



3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mendapat penilaian yang kurang baik dalam survei Celios. Bahlil, yang dikenal sebagai Ketua Umum Partai Golkar, memperoleh nilai -41 poin, menjadikannya salah satu menteri dengan kinerja terburuk. Salah satu kebijakan yang mendapat kritik keras adalah rencana penghapusan pengecer LPG 3 kg. Kebijakan ini ditujukan untuk menyederhanakan distribusi subsidi, namun justru menimbulkan polemik besar di masyarakat.

Kritik terhadap Bahlil Lahadalia:
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More