Kinabalu Raih Penghargaan sebagai Ibu Kota Puisi Esai di Festival Jakarta
Minggu, 15 Desember 2024 - 13:54 WIB
JAKARTA - Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sabah, Malaysia, dianugerahi gelar sebagai Ibu Kota Puisi Esai oleh Komunitas Puisi Esai. Penghargaan itu diberikan dalam acara Festival Puisi Esai Jakarta ke-2.
Piagam penghargaan diserahkan langsung penggagas Puisi Esai Denny JA kepada Wali Kota Kota Kinabalu, Benedict Oliver Lidadun di Jakarta.
Denny JA, yang juga dikenal sebagai penulis puisi esai pertama di dunia, menyampaikan Kota Kinabalu layak mendapatkan penghargaan ini karena pesatnya perkembangan puisi esai di Sabah dalam beberapa tahun terakhir. “Saya tidak menyangka puisi esai bisa berkembang begitu pesat di Kinabalu,” ujar Denny, Minggu (15/12/2024).
Puisi esai mulai dikenal di Kota Kinabalu pada 2016, empat tahun setelah penerbitan lima puisi esai pertama dalam buku Atas Nama Cinta (2012). Sejak saat itu, puisi esai semakin mendapat perhatian, dengan semakin banyak penulis yang terlibat dalam komunitas puisi esai di Sabah.
Komunitas puisi esai di Sabah kini telah menyelenggarakan Festival Puisi Esai Antarbangsa sebanyak tiga kali dan setiap tahun mengundang penyair, penulis, dan akademisi dari Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, dan negara-negara lain untuk berpartisipasi dalam diskusi dan presentasi ilmiah. Beberapa nama yang pernah diundang antara lain Fatin Hamama, R Syam, Agus R Sarjono, Jamal D Rahman, dan Imam Qalyubi.
Denny JA dan Komunitas Puisi Esai di Jakarta memberikan apresiasi tinggi kepada para penulis puisi esai di Sabah yang telah berusaha keras untuk mengenalkan dan menyebarkan puisi esai di kota mereka. Seiring dengan berkembangnya komunitas ini, warga Sabah semakin menerima puisi esai, meskipun ada sebagian yang masih skeptis terhadap bentuk puisi baru ini.
Di sisi lain, Komunitas Puisi Esai di Sabah menunjukkan kemandirian dengan mencari pendanaan domestik untuk menyelenggarakan festival ini. Hasilnya, pemerintah negeri Sabah mendukung penuh kegiatan ini dengan menyediakan dana bagi pelaksanaannya.
Dengan semakin membesarnya festival dan jumlah penulis puisi esai yang terus bertambah, serta terbitnya buku-buku puisi esai di Sabah, Kota Kinabalu kini dipandang sebagai pusat utama puisi esai di Asia Tenggara. Festival Puisi Esai Antarbangsa telah menjadi agenda rutin tahunan di Kota Kinabalu, memastikan bahwa perkembangan puisi esai di sana akan terus berlanjut.
Sementara itu, Festival Puisi Esai Jakarta baru dilaksanakan dua kali. Denny JA berencana untuk menyisihkan dana abadi agar festival ini bisa berlangsung setiap tahun. Festival Puisi Esai Jakarta ke-2 yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki pada 13 dan 14 Desember 2024 ini dihadiri oleh peserta dari seluruh Indonesia, termasuk 11 Duta Puisi Esai Gen Z dari berbagai daerah.
Selain penyerahan Puisi Esai Award, festival ini juga akan dimeriahkan dengan panel diskusi, pemutaran film puisi esai, dan pembacaan puisi esai mini.
Piagam penghargaan diserahkan langsung penggagas Puisi Esai Denny JA kepada Wali Kota Kota Kinabalu, Benedict Oliver Lidadun di Jakarta.
Denny JA, yang juga dikenal sebagai penulis puisi esai pertama di dunia, menyampaikan Kota Kinabalu layak mendapatkan penghargaan ini karena pesatnya perkembangan puisi esai di Sabah dalam beberapa tahun terakhir. “Saya tidak menyangka puisi esai bisa berkembang begitu pesat di Kinabalu,” ujar Denny, Minggu (15/12/2024).
Puisi esai mulai dikenal di Kota Kinabalu pada 2016, empat tahun setelah penerbitan lima puisi esai pertama dalam buku Atas Nama Cinta (2012). Sejak saat itu, puisi esai semakin mendapat perhatian, dengan semakin banyak penulis yang terlibat dalam komunitas puisi esai di Sabah.
Komunitas puisi esai di Sabah kini telah menyelenggarakan Festival Puisi Esai Antarbangsa sebanyak tiga kali dan setiap tahun mengundang penyair, penulis, dan akademisi dari Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, dan negara-negara lain untuk berpartisipasi dalam diskusi dan presentasi ilmiah. Beberapa nama yang pernah diundang antara lain Fatin Hamama, R Syam, Agus R Sarjono, Jamal D Rahman, dan Imam Qalyubi.
Baca Juga
Denny JA dan Komunitas Puisi Esai di Jakarta memberikan apresiasi tinggi kepada para penulis puisi esai di Sabah yang telah berusaha keras untuk mengenalkan dan menyebarkan puisi esai di kota mereka. Seiring dengan berkembangnya komunitas ini, warga Sabah semakin menerima puisi esai, meskipun ada sebagian yang masih skeptis terhadap bentuk puisi baru ini.
Di sisi lain, Komunitas Puisi Esai di Sabah menunjukkan kemandirian dengan mencari pendanaan domestik untuk menyelenggarakan festival ini. Hasilnya, pemerintah negeri Sabah mendukung penuh kegiatan ini dengan menyediakan dana bagi pelaksanaannya.
Dengan semakin membesarnya festival dan jumlah penulis puisi esai yang terus bertambah, serta terbitnya buku-buku puisi esai di Sabah, Kota Kinabalu kini dipandang sebagai pusat utama puisi esai di Asia Tenggara. Festival Puisi Esai Antarbangsa telah menjadi agenda rutin tahunan di Kota Kinabalu, memastikan bahwa perkembangan puisi esai di sana akan terus berlanjut.
Sementara itu, Festival Puisi Esai Jakarta baru dilaksanakan dua kali. Denny JA berencana untuk menyisihkan dana abadi agar festival ini bisa berlangsung setiap tahun. Festival Puisi Esai Jakarta ke-2 yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki pada 13 dan 14 Desember 2024 ini dihadiri oleh peserta dari seluruh Indonesia, termasuk 11 Duta Puisi Esai Gen Z dari berbagai daerah.
Selain penyerahan Puisi Esai Award, festival ini juga akan dimeriahkan dengan panel diskusi, pemutaran film puisi esai, dan pembacaan puisi esai mini.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda