Pembacokan Pendukung Cabup Sampang, Bawaslu Ingatkan Pilkada Proses Pergantian Kekuasaan secara Damai

Rabu, 20 November 2024 - 07:41 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja memberikan keterangan kepada media terkait pembacokan di Sampang, Madura kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA
JAKARTA - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyebut wilayah Sampang, Madura menjadi salah satu titik kerawanan di Pilkada Serentak 2024. Bawaslu mengaku telah memprediksi bakal ada kejadian yang tidak inginkan seperti pembacokan terhadap saksi pasangan calon Bupati-Wakil Bupati (Cabub-Cawabup) Kabupaten Sampang, Jemy Sugito Putra, yang terjadi akhir pekan lalu.

"Kalau Madura, Sampang itu termasuk daerah paling rawan, terindeks kerawanan pilkada pada Pemilihan Kepala Daerah tahun ini, 2024. Jadi sudah kita prediksikan akan ada hal-hal yang kemungkinan ada clash di antara akar rumput yang seharusnya tidak terjadi," kata Bagja kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

Menurutnya, perbedaan pilihan dalam pilkada ini merupakan hal yang biasa. Karena itu seharusnya tidak boleh ada nyawa melayang akibat perbedaan pilihan. Apalagi, kata Bagja, pemilihan calon kepala daerah merupakan proses pergantian kekuasaan secara damai, sehingga tidak ada kaitannya dengan kekerasan.

"Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa. Ini hal yang tidak sepadan dan juga jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan itu yang dihindari dari pilkada," tuturnya.



Bawaslu sangat menyesali peristiwa yang terjadi di Sampang. Kini kasus tersebut telah mendapatkan pengawasan dari pihak kepolisian setempat.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, kronologi insiden berdarah tersebut berawal saat rombongan relawan bersama Calon Bupati Sampang Slamet Djunaidi bersilaturahmi dengan tokoh setempat. Usai acara, rombongan ini membubarkan diri, tapi tiba-tiba di jalan keluar rumah diadang oleh sekelompok orang membawa celurit. Calon Bupati Sampang nomor urut 02 itu kemudian menghindar melalui jalan lain.

"Awalnya pada Minggu (17/11/2024) pasangan 02 Pak Haji Slamet Djunaidi silaturahim ke Kiai Mualif. Keluar dari kediaman pesantren Kiai Mualif tiba-tiba rombongan 02 dicegat oleh orang-orang yang kita belum tahu dari mana," kata Imam dalam konferensi pers di Polres Sampang, Senin (18/11/2024).



Saat ini, kata dia, salah satu pelaku pembacokan berinisial FS sudah ditangkap dan ditahan di Polda Jatim. Sementara para pelaku lainnya masih diburu. "Pelaku lebih dari satu dan baru ketangkap satu orang. Sekarang ada empat yang sedang bekerja mengejar pelaku-pelaku yang lain," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More