Pandu Tani Ikut Dampingi 1.250 UMKM yang Berharap Banpres Rp2,4 Juta
Minggu, 30 Agustus 2020 - 22:56 WIB
JAKARTA - Sebanyak 1.250 pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) yang selama ini di bawah pendampingan lembaga Pandu Tani Indonesia (Patani) tengah berharap kucuran dana Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Direktur Utama Patani Sarjan Tahir mengungkapkan, pihaknya sudah mendata dan memfasilitasi 1.250 UMKM tersebut. Bahkan, 1.250 UMKM ini masing-masing sudah memberikan langsung nomor rekeningnya melalui e-form yang disediakan Kementerian Koperasi dan UKM, di tiap pemerintah daerah.
“Dana banpres tersebut kan langsung masuk ke rekening para pelaku UMKM yang mengajukan. Tidak melalui pihak lain atau perantara. Jadi, Patani hanya mendampingi,” kata Sarjan dalam acara zoom meeting puncak acara peringatan HUT ke-12 Patani sekaligus peluncuran buku Jebakan Krisis dan Ketahanan Pangan; Sehimpun Saran & Solusi, pada Minggu (30/8/2020).
(Baca: Baru 8 Juta UMKM Masuk Pasar Digital, Setara 13% dari Total Populasi)
Menurut Sarjan, sebagai lembaga nirlaba yang konsen memperjuangkan nasib petani, nelayan, dan UMKM, sudah sepatutnya lembaga yang dipimpinnya turut memberikan pendampingan. Ini supaya dana BPUM yang nilainya Rp2,4 juta untuk masing-masing UMKM, benar-benar tepat sasaran dan sampai ke UMKM yang berhak menerima.
“Selama ini, Patani secara mandiri memberikan pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku UMKM. Semoga saja dengan adanya subsidi dana dari presiden bisa sedikit membantu UMKM, terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini,” ujar Sarjan.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini meluncurkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang berfungsi untuk tambahan modal kerja bagi pelaku UMKM.
“Banpres Produktif ini perlu saya sampaikan ini adalah hibah. Bukan pinjaman, bukan kredit tapi hibah. Saya harapkan Banpres Produktif ini digunakan betul-betul untuk tambahan modal untuk menambah barang-barang dagangan,” ujar Presiden saat meluncurkan program BPUM di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/8) lalu.
(Baca: Subsidi UMKM, Sandiaga Optimistis Ekonomi Membaik Kuartal Ketiga 2020)
Direktur Utama Patani Sarjan Tahir mengungkapkan, pihaknya sudah mendata dan memfasilitasi 1.250 UMKM tersebut. Bahkan, 1.250 UMKM ini masing-masing sudah memberikan langsung nomor rekeningnya melalui e-form yang disediakan Kementerian Koperasi dan UKM, di tiap pemerintah daerah.
“Dana banpres tersebut kan langsung masuk ke rekening para pelaku UMKM yang mengajukan. Tidak melalui pihak lain atau perantara. Jadi, Patani hanya mendampingi,” kata Sarjan dalam acara zoom meeting puncak acara peringatan HUT ke-12 Patani sekaligus peluncuran buku Jebakan Krisis dan Ketahanan Pangan; Sehimpun Saran & Solusi, pada Minggu (30/8/2020).
(Baca: Baru 8 Juta UMKM Masuk Pasar Digital, Setara 13% dari Total Populasi)
Menurut Sarjan, sebagai lembaga nirlaba yang konsen memperjuangkan nasib petani, nelayan, dan UMKM, sudah sepatutnya lembaga yang dipimpinnya turut memberikan pendampingan. Ini supaya dana BPUM yang nilainya Rp2,4 juta untuk masing-masing UMKM, benar-benar tepat sasaran dan sampai ke UMKM yang berhak menerima.
“Selama ini, Patani secara mandiri memberikan pendampingan dan pembinaan bagi para pelaku UMKM. Semoga saja dengan adanya subsidi dana dari presiden bisa sedikit membantu UMKM, terlebih di tengah pandemi seperti sekarang ini,” ujar Sarjan.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini meluncurkan Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang berfungsi untuk tambahan modal kerja bagi pelaku UMKM.
“Banpres Produktif ini perlu saya sampaikan ini adalah hibah. Bukan pinjaman, bukan kredit tapi hibah. Saya harapkan Banpres Produktif ini digunakan betul-betul untuk tambahan modal untuk menambah barang-barang dagangan,” ujar Presiden saat meluncurkan program BPUM di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/8) lalu.
(Baca: Subsidi UMKM, Sandiaga Optimistis Ekonomi Membaik Kuartal Ketiga 2020)
tulis komentar anda