Danantara Bisa Langsung Beroperasi Setelah Prabowo Pulang Lawatan Luar Negeri
Sabtu, 16 November 2024 - 15:26 WIB

BPI Danantara bisa langsung gaspol setelah Presiden Prabowo Subianto pulang lawatan dari luar negeri. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) bisa langsung gaspol setelah Presiden Prabowo Subianto pulang lawatan dari luar negeri.
Ekonom senior Josua Pardede menilai, mundurnya tanggal peluncuran Danantara, dari sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis, 7 November 2024 lalu itu murni karena Presiden sedang di luar negeri. Bukan bagian dari upaya mengulur waktu.
"Ada baiknya memang menunggu Pak Presiden pulang dari luar negeri. Karena ini kan sesuatu yang besar ya. Asetnya gede. Jadi ini bukan mengulur waktu," kata Josua, Sabtu (16/11/2024).
Baca juga: BP Danantara Jadi Superholding, Bakal Kelola Aset 7 BUMN Rp9.520 Triliun
Josua menilai, gagasan membentuk Danantara ini tentu diputuskan setelah melalui kajian mendalam. Sehingga tidak mungkin ujug-ujug pembentukannya ditunda. Josua juga menaruh harapan besar pada Danantara. Salah satunya agar aset-aset BUMN bisa dioptimalkan secara efektif dan efisien dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Prabowo. "Syukur-syukur bisa jadi Temaseknya Indonesia," harapnya.
Ekonom senior Josua Pardede menilai, mundurnya tanggal peluncuran Danantara, dari sebelumnya dijadwalkan berlangsung Kamis, 7 November 2024 lalu itu murni karena Presiden sedang di luar negeri. Bukan bagian dari upaya mengulur waktu.
"Ada baiknya memang menunggu Pak Presiden pulang dari luar negeri. Karena ini kan sesuatu yang besar ya. Asetnya gede. Jadi ini bukan mengulur waktu," kata Josua, Sabtu (16/11/2024).
Baca juga: BP Danantara Jadi Superholding, Bakal Kelola Aset 7 BUMN Rp9.520 Triliun
Josua menilai, gagasan membentuk Danantara ini tentu diputuskan setelah melalui kajian mendalam. Sehingga tidak mungkin ujug-ujug pembentukannya ditunda. Josua juga menaruh harapan besar pada Danantara. Salah satunya agar aset-aset BUMN bisa dioptimalkan secara efektif dan efisien dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana ditargetkan oleh Presiden Prabowo. "Syukur-syukur bisa jadi Temaseknya Indonesia," harapnya.
Lihat Juga :