Epidemiolog Sebut Dampak COVID-19 Terbesar dalam Sejarah Pandemi
Sabtu, 29 Agustus 2020 - 07:01 WIB

Dampak dari virus corona dinilai sebagai yang terbesar sepanjang sejarah pandemi. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyatakan bahwa virus corona (COVID-19) membawa dampak teramat besar dalam kehidupan manusia di dunia. Bahkan, katanya, dampak dari virus corona yang terbesar sepanjang sejarah pandemi.
"Dampak COVID-19 seperti ini, terutama pada aspek ekonomi sosial ini sangat besar, dan dampak kerugian secara global ini telah mencapai triliunan dollar, dan dampak COVID-19 terbesar dalam sejarah pandemi," kata Dicky saat dikonfirmasi, Sabtu (29/8/2020).
Menurutnya, COVID-19 merupakan virus yang sangat berbahaya karena telah mengubah tatanan kehidupan dunia. Meski diakui tingkat kematian akibat virus ini cukup rendah dibanding penyakit lainnya. (Baca juga: Dampak Corona, Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Sleman Turun 30% )
"Bicara apakah virus ini berbahaya? Virus ini berbahaya. Berbahaya terutama bukan dalam masalah kematiannya yang memang dibanding, katakanlah dibanding beberapa penyakit lain, sebetulnya angka kematiannya dengan Sars, dengan sebelumnya, pun ini relatif lebih kecil," katanya.
Dampak dari virus corona sendiri saat ini bukan hanya dapat dilihat dari aspek kesehatan, tetapi banyak aspek lain, terutama sosial-ekonomi yang terdampak virus ini.
"Artinya, virus ini berbahaya tidak hanya dilihat dari aspek kesehatan, bahwa dia pertama bisa menyebabkan kematian, walau pun relatif kecil katakanlah 4% untuk case fatality-nya 4% untuk ukuran Indonesia," katanya. (Baca juga: Epidemiolog Sebut Indonesia Masuki Puncak Pandemi COVID-19 )
"Dampak COVID-19 seperti ini, terutama pada aspek ekonomi sosial ini sangat besar, dan dampak kerugian secara global ini telah mencapai triliunan dollar, dan dampak COVID-19 terbesar dalam sejarah pandemi," kata Dicky saat dikonfirmasi, Sabtu (29/8/2020).
Menurutnya, COVID-19 merupakan virus yang sangat berbahaya karena telah mengubah tatanan kehidupan dunia. Meski diakui tingkat kematian akibat virus ini cukup rendah dibanding penyakit lainnya. (Baca juga: Dampak Corona, Omzet Pedagang Pasar Tradisional di Sleman Turun 30% )
"Bicara apakah virus ini berbahaya? Virus ini berbahaya. Berbahaya terutama bukan dalam masalah kematiannya yang memang dibanding, katakanlah dibanding beberapa penyakit lain, sebetulnya angka kematiannya dengan Sars, dengan sebelumnya, pun ini relatif lebih kecil," katanya.
Dampak dari virus corona sendiri saat ini bukan hanya dapat dilihat dari aspek kesehatan, tetapi banyak aspek lain, terutama sosial-ekonomi yang terdampak virus ini.
"Artinya, virus ini berbahaya tidak hanya dilihat dari aspek kesehatan, bahwa dia pertama bisa menyebabkan kematian, walau pun relatif kecil katakanlah 4% untuk case fatality-nya 4% untuk ukuran Indonesia," katanya. (Baca juga: Epidemiolog Sebut Indonesia Masuki Puncak Pandemi COVID-19 )
(abd)
Lihat Juga :