Hadapi Krisis Pandemi, Syauqi Maruf Amin Inisiasi Pengembangan Agrowisata
Jum'at, 28 Agustus 2020 - 17:40 WIB
JAKARTA - Merespons krisis ketahanan pangan di tengah pandemi coronavirus disease (Covid-19), Dewan Pembina Santri Milenial Centre (SiMaC), Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin menginisiasi pengembangan agrowisata berbasis kemitraan.
(Baca juga: 7.169 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Rata-rata Kematian 4,3% dari Kasus Terkonfirmasi)
Syauqi kemudian menugaskan Presiden SiMaC menggandeng bank bjb untuk mengembangkan agrowisata untuk memastikan ketahanan pangan di era kenormalan baru (new normal) Covid-19.
(Baca juga: Bertambah 573 Orang, Pasien Positif Covid-19 Dalam Perawatan Menjadi 37.818)
Gus Oqi -biasa karip disapa- mengatakan bahwa dalam situasi ancaman ketahanan pangan seluruh komponen bangsa harus gigih mencari jalan keluar agar Indonesia tidak masuk pada jurang multi krisis.
Salah satu yang memungkinkan adalah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak seperti perbankan untuk membantu permodalan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kita sudah pahami bahwa bangsa ini sedang menghadapi krisis, salah satunya pangan, bahkan ini menimpa negara-negara di hampir seluruh dunia. Apakah kita akan diam saja, perlu langkah strategis dari setiap masyarakat untuk lepas dari ancaman krisis pangan. Maka dari itu saya menginisiasi kerjasama ini," demikian kata Gu Oqi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/8/2020).
Sementara itu, Presiden SiMaC, Nur Rohman usai melakukan perjanjian kerja sama dengan bank bjb mengatakan, untuk menghadapi new normal perlu kita pandang sebagai peluang, termasuk sektor ketahanan pangan.
"Salah satu yang kita kembangkan antara SiMAC dan bank bjb adalah pengembangan domba, kambing dan sapi bisa menjadi wisata di desa-desa di Indonesia," kata Rohman di Graga Aktiva, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020).
(Baca juga: 7.169 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Rata-rata Kematian 4,3% dari Kasus Terkonfirmasi)
Syauqi kemudian menugaskan Presiden SiMaC menggandeng bank bjb untuk mengembangkan agrowisata untuk memastikan ketahanan pangan di era kenormalan baru (new normal) Covid-19.
(Baca juga: Bertambah 573 Orang, Pasien Positif Covid-19 Dalam Perawatan Menjadi 37.818)
Gus Oqi -biasa karip disapa- mengatakan bahwa dalam situasi ancaman ketahanan pangan seluruh komponen bangsa harus gigih mencari jalan keluar agar Indonesia tidak masuk pada jurang multi krisis.
Salah satu yang memungkinkan adalah melakukan kerja sama dengan pihak-pihak seperti perbankan untuk membantu permodalan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kita sudah pahami bahwa bangsa ini sedang menghadapi krisis, salah satunya pangan, bahkan ini menimpa negara-negara di hampir seluruh dunia. Apakah kita akan diam saja, perlu langkah strategis dari setiap masyarakat untuk lepas dari ancaman krisis pangan. Maka dari itu saya menginisiasi kerjasama ini," demikian kata Gu Oqi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/8/2020).
Sementara itu, Presiden SiMaC, Nur Rohman usai melakukan perjanjian kerja sama dengan bank bjb mengatakan, untuk menghadapi new normal perlu kita pandang sebagai peluang, termasuk sektor ketahanan pangan.
"Salah satu yang kita kembangkan antara SiMAC dan bank bjb adalah pengembangan domba, kambing dan sapi bisa menjadi wisata di desa-desa di Indonesia," kata Rohman di Graga Aktiva, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020).
tulis komentar anda