Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti Didampingi 2 Wamen
Senin, 14 Oktober 2024 - 17:44 WIB
Sekum PP Muhammadiyah Abdul Muti mengaku diminta Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dia akan didampingi dua wakil menteri. Foto/Felldy Utama
JAKARTA - Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku diminta Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah . Dia akan didampingi dua wakil menteri (wamen).
"Tadi Pak Prabowo menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Mu'ti di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Mu'ti menyampaikan, dirinya akan didampingi oleh dua wakil menteri (wamen). Hanya saja, dia sampai saat ini tidak mengetahui siapa sosok wakilnya tersebut. Menurutnya, itu menjadi otoritas Prabowo.
Bersedia atas permintaan tersebut, Mu'ti berkomitmen untuk memajukan pendidikan dasar dan menengah ini. Menurutnya, hal ini merupakan kunci untuk membangun bangsa.
"Tugas kementerian ini sangat penting dan sentral untuk membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Lihat Juga: Pelajaran Coding dan AI, Mendikdasmen: Tidak Diajarkan Mulai Kelas 1 SD, Bukan Mapel Wajib
"Tadi Pak Prabowo menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Mu'ti di depan kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Mu'ti menyampaikan, dirinya akan didampingi oleh dua wakil menteri (wamen). Hanya saja, dia sampai saat ini tidak mengetahui siapa sosok wakilnya tersebut. Menurutnya, itu menjadi otoritas Prabowo.
Bersedia atas permintaan tersebut, Mu'ti berkomitmen untuk memajukan pendidikan dasar dan menengah ini. Menurutnya, hal ini merupakan kunci untuk membangun bangsa.
"Tugas kementerian ini sangat penting dan sentral untuk membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Lihat Juga: Pelajaran Coding dan AI, Mendikdasmen: Tidak Diajarkan Mulai Kelas 1 SD, Bukan Mapel Wajib
(zik)
tulis komentar anda