TNI Bentuk 5 Batalyon Infanteri Baru di Papua

Rabu, 02 Oktober 2024 - 18:40 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan lima Batalyon Infanteri penyangga daerah rawan di wilayah Papua di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024). FOTO/SINDOnews/RIANA RIZKIA
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan lima Batalyon Infanteri penyangga daerah rawan di wilayah Papua menjelang puncak peringatan HUT ke-79 TNI. Batalyon baru itu dibentuk untuk membantu pemerintah mempercepat pembangunan wilayah.

"Pada Rabu tanggal 2 Oktober 2024 Pukul 14.10 WIB Batalyon Infanteri penyangga daerah rawan saya nyatakan diresmikan," kata Panglima TNI di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).

Jenderal Agus mengungkap, TNI sengaja membentuk Batalyon Infanteri baru di wilayah Papua, untuk membantu program pemerintah dalam percepatan pembangunan.

"Tujuan dibentuknya batalyon penyangga di daerah rawan tersebut adalah untuk bantu program-program pemerintah di wilayah, terutama percepatan pembangunan wilayah. Juga membantu menyejahterakan masyarakat yang ada di wilayah Papua," katanya.



Lima batalyon baru tersebut, kata Agus, akan berada di bawah Komando Kodam di Papua, baik Kodam XVIII/Kasuari maupun Kodam XVII/Cenderawasih.

"Batalyon ini punya spesifikasi, terutama ada batalyon konstruksi, ada batalyon produksi. Kami akan melaksanakan program pertanian di wilayah Papua dan batalyon-batalyon ini akan membantu bersama Kementerian Pertanian dan masyarakat setempat," ucapnya.

Berikut lima Batalyon Infanteri baru yang diresmikan Panglima TNi:



1. Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentsuwri yang berada di wilayah Kabupaten Kerom.

2. Yonif 802/Wimane Mambe Jaya yang berada di wilayah Kabupaten Sarmi

3. Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha yang berada di wilayah Kabupaten Boven Digoel

4. Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha yang berada di wilayah Kabupaten Merauke

5. Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap yang berada di wilayah Kabupaten Sorong
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More