HUT ke-79 TNI, Kemandirian Produksi Alutsista Kunci Sishankamrata

Rabu, 02 Oktober 2024 - 09:11 WIB
Terkait dengan anggaran alutsista, kata Nuning, ada beberapa hal yang harus perhatikan. Berdasarkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) maka pola operasi militer TNI baik pada masa damai maupun masa perang menggunakan paradigma Defensif-Aktif.

Artinya, pola operasi tidak ditujukan untuk tujuan menyerang negara lain tapi ditujukan untuk bertahan dari serangan negara manapun. "Meski demikian, pola operasi pertahanan tidak bersifat pasif, melainkan harus aktif," paparnya.

"Meskipun proses pemilihan dan pengadaan alutsista tersebut sudah menggunakan mekanisme yang benar, tetapi negara lain sebagai produsen alutsista juga tidak selalu bisa menjual produk alutsista yang kita butuhkan," sambungnya.

Beberapa kali proses pemilihan dan pengadaan alutsista menginginkan produk yang betul-betul baru tetapi kenyataan yang ada ternyata hanya tersedia produk bekas. Sebab produk alutsista yang baru memiliki harga yang sangat mahal dan proses konstruksi bisa 4 sampai 5 tahun.

"Itulah mengapa kita terpaksa membeli alutsista bekas. Tuntutan waktu dan alokasi anggaran acapkali lebih menonjol dibandingkan mutu alutsista," katanya.

Oleh karenanya, TNI harus mampu membeli alutsista yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan anggaran dan ketersediaan dari negara produsen.

"Pada akhirnya kemandirian produksi alutsista merupakan elemen vital dalam mencapai efektivitas Sishankamrata. Dibutuhkan riset yang berkelanjutan untuk inovasi produk alutsista di masa mendatang," ucapnya.
(cip)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More