Akhiri Diksarmendispra, 721 Calon Praja IPDN Lakukan Pembaretan

Sabtu, 28 September 2024 - 13:39 WIB
Sebanyak 721 calon praja pratama angkatan XXXV IPDN melaksanakan pembaretan di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang. Foto: Ist
SUMEDANG - Sebanyak 721 calon praja pratama angkatan XXXV IPDN melaksanakan pembaretan di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang. Kegiatan ini sekaligus menandai selesainya rangkaian kegiatan Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra).

Tahun ini tema kegiatan Diksarmendispra yang diusung adalah "Praja Tangguh untuk Indonesia Maju". Kegiatan ini berlangsung selama 11 hari dimulai sejak 14-24 September 2024 dilanjutkan jalan juang dan kemah juang yang berlangsung pada 25-27 September 2024.

Rektor IPDN Hadi Prabowo memimpin penutupan Diksarmendispra sekaligus menyematkan nama “Harist Prasidya” pada calon praja (capra) angkatan XXXV yang berarti kompeten, ahli, cerdas, kreatif dan unggul.

Selain pembaretan, pada upacara penutupan Diksarmendispra juga ditampilkan defile capra dan peragaan yang terdiri atas peragaan bongkar pasang senjata, baris berbaris, serta bela diri praktis.



Menurut Hadi, ini merupakan titian awal para capra untuk memulai proses pendidikannya di IPDN. “Setelah melalui tahapan Diksarmendispra yang tidak mudah, penuh dengan tantangan fisik, mental, dan intelektual, mereka telah membuktikan ketangguhan dan kesiapan diri untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam perjalanan panjang selama 4 tahun ke depan dalam menempuh pendidikan di IPDN,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan Diksarmendispra yang diberikan kepada para capra IPDN ini diharapkan dapat menjadi dasar pembentukan mental dan karakter mereka selama melaksanakan pendidikan.

“Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter Calon Praja Pratama agar memiliki sikap dan perilaku yang tegas dan humanis, pengetahuan dan keterampilan teknis taktis yang mumpuni serta kondisi jasmani yang bugar dan siap menjalankan pendidikan sebagai Praja IPDN,” kata Hadi.

Selain itu di dalamnya terdapat kegiatan jalan juang dan kemah juang yang merupakan sebuah tradisi baik untuk membuktikan mereka siap melaksanakan tugas sebagai seorang calon abdi negara yang dibina dan ditempa di Lembah Manglayang.

Sedangkan pembaretan merupakan simbol dari tekad, disiplin, serta dedikasi dalam menjalani setiap proses pendidikan yang telah ditempuh.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More