Indonesia dan Jerman Jalin Kerja Sama Hadapi Perubahan Iklim
Jum'at, 20 September 2024 - 20:24 WIB
JAKARTA - Indonesia dan Jerman menjali kerja sama dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati. Langkah itu terlihat melalui 48 proyek yang difasilitasi IKI (International Climate Initiative) Indonesia.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Vivi Yulaswati saat acara Countdown to COP16 and COP29: Strengthening Indonesia-Germany Cooperation for Global Impact yang diselenggarakan oleh IKI Indonesia di Jakarta, 18 September 2024.
Vivi menjelaskan, kerja sama yang sudah berlangsung lama memegang peran penting dalam komitmen mendukung negara-negara seperti Indonesia dalam menghadapi masalah itu.
“Program ini sejalan dengan pemerintahan lima tahun ke depan yang menekankan pada membangun lingkungan yang berkelanjutan, dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana, iklim, serta guncangan besar apa pun di masa mendatang dan ketahanan iklim," ujarnya, Jumat (20/9/2024).
Karena itulah, kontribusi dan kemitraan terus ditekankan dalam bidang perubahan iklim dan transisi energi, yang menjadi agenda penting di COP16 dan COP29.
Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Thomas Graf, yang mengapresiasi langkah Indonesia dalam menangani perubahan iklim dan keanekaragaman hayati dengan meluncurkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), Aksi Iklim, serta penyelesaian Second Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai contoh yang dapat menginspirasi negara lain.
“Mengatasi dampak perubahan iklim memerlukan upaya yang matang untuk mengambil dan memulihkan keanekaragaman hayati sementara transisi energi harus selaras dengan tujuan percakapan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Vivi Yulaswati saat acara Countdown to COP16 and COP29: Strengthening Indonesia-Germany Cooperation for Global Impact yang diselenggarakan oleh IKI Indonesia di Jakarta, 18 September 2024.
Vivi menjelaskan, kerja sama yang sudah berlangsung lama memegang peran penting dalam komitmen mendukung negara-negara seperti Indonesia dalam menghadapi masalah itu.
“Program ini sejalan dengan pemerintahan lima tahun ke depan yang menekankan pada membangun lingkungan yang berkelanjutan, dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana, iklim, serta guncangan besar apa pun di masa mendatang dan ketahanan iklim," ujarnya, Jumat (20/9/2024).
Karena itulah, kontribusi dan kemitraan terus ditekankan dalam bidang perubahan iklim dan transisi energi, yang menjadi agenda penting di COP16 dan COP29.
Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Thomas Graf, yang mengapresiasi langkah Indonesia dalam menangani perubahan iklim dan keanekaragaman hayati dengan meluncurkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), Aksi Iklim, serta penyelesaian Second Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai contoh yang dapat menginspirasi negara lain.
“Mengatasi dampak perubahan iklim memerlukan upaya yang matang untuk mengambil dan memulihkan keanekaragaman hayati sementara transisi energi harus selaras dengan tujuan percakapan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda