PDIP Akan Kawinkan Kader Internal dan Eksternal Hadapi Pilwalkot Surabaya
Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:53 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto mengaku, partainya akan mengutamakan kader internal untuk diusung sebagai calon kepala daerah Kota Surabaya.
Pernyataan itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan wartawan seusai pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 , Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Pilkada Jadi Stimulus Ekonomi Daerah dan Ajang Penanganan COVID-19)
Hasto mengatakan, nama calon yang akan diusung partainya di Pilwalkot Surabaya memang banyak dinanti. Pasalnya, sebagai penguasa di Surabaya selama 20 tahun, di pilkada serentak tahun ini PDIP ibarat dikepung. Delapan partai telah melabuhkan dukungan kepada Machfud Arifin. (Baca juga: Di Depan Calon Kepala Daerah, Megawati Puji Keberhasilan Wali Kota Semarang)
"Terkait dengan Kota Surabaya dalam perspektif ideal, partai terus mendorong kader internalnya sebagai skala prioritas untuk dicalonkan dan itulah tujuan berpartai," kata Hasto. (Baca juga: PDIP Ingatkan Bobby Nasution Patuh dan Disiplin Selama Sekolah Partai)
Menurut dia, partai politik bertujuan mendorong anggota kader yang telah dididik, telah mengikuti proses kaderisasi, telah melakukan penugasan partai, dan mereka teruji, kemudian dicalonkan di tempat-tempat yang strategis. "Jadi ada proses," paparnya.
Meski demikian, Hasto menegaskan, pilkada adalah pemilunya rakyat. Maka, partai akan mendengarkan dan melakukan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, turun ke masyarakat, dan melakukan survei politik. Khusus di Surabaya, partainya juga akan mendengarkan masukan dari Wali Kota Surabaya yang juga Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini, meskipun keputusan akhirnya sesuai kongres ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sehingga, dari situlah kita tahu apa yang menjadi impian dari rakyat terhadap sosok pemimpin untuk Kota Surabaya yang akan menggantikan Ibu Risma yang telah menjabat 2 periode," ungkap Hasto.
Hasto juga mengatakan bahwa yang akan diusung PDIP adalah perpaduan antara kader internal dan nonkader di Pilwalkot Surabaya. "Yang pasti adalah perpaduan antara internal-eksternal atau eksternal-internal. Itu yang sudah kami sudah lakukan dan keputusan sudah diambil dan tinggal menunggu momentum tepat untuk hal tersebut," ujarnya.
Calon PDIP pada Pilwakot Surabaya rencananya akan diumumkan pada pengumuman cakada PDIP gelombang ke-IV. Sejumlah nama tengah digodok di DPP PDIP, yang menguat kini adalah Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang juga kader PDIP.
Pernyataan itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan wartawan seusai pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 , Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Pilkada Jadi Stimulus Ekonomi Daerah dan Ajang Penanganan COVID-19)
Hasto mengatakan, nama calon yang akan diusung partainya di Pilwalkot Surabaya memang banyak dinanti. Pasalnya, sebagai penguasa di Surabaya selama 20 tahun, di pilkada serentak tahun ini PDIP ibarat dikepung. Delapan partai telah melabuhkan dukungan kepada Machfud Arifin. (Baca juga: Di Depan Calon Kepala Daerah, Megawati Puji Keberhasilan Wali Kota Semarang)
"Terkait dengan Kota Surabaya dalam perspektif ideal, partai terus mendorong kader internalnya sebagai skala prioritas untuk dicalonkan dan itulah tujuan berpartai," kata Hasto. (Baca juga: PDIP Ingatkan Bobby Nasution Patuh dan Disiplin Selama Sekolah Partai)
Menurut dia, partai politik bertujuan mendorong anggota kader yang telah dididik, telah mengikuti proses kaderisasi, telah melakukan penugasan partai, dan mereka teruji, kemudian dicalonkan di tempat-tempat yang strategis. "Jadi ada proses," paparnya.
Meski demikian, Hasto menegaskan, pilkada adalah pemilunya rakyat. Maka, partai akan mendengarkan dan melakukan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, turun ke masyarakat, dan melakukan survei politik. Khusus di Surabaya, partainya juga akan mendengarkan masukan dari Wali Kota Surabaya yang juga Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini, meskipun keputusan akhirnya sesuai kongres ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sehingga, dari situlah kita tahu apa yang menjadi impian dari rakyat terhadap sosok pemimpin untuk Kota Surabaya yang akan menggantikan Ibu Risma yang telah menjabat 2 periode," ungkap Hasto.
Hasto juga mengatakan bahwa yang akan diusung PDIP adalah perpaduan antara kader internal dan nonkader di Pilwalkot Surabaya. "Yang pasti adalah perpaduan antara internal-eksternal atau eksternal-internal. Itu yang sudah kami sudah lakukan dan keputusan sudah diambil dan tinggal menunggu momentum tepat untuk hal tersebut," ujarnya.
Calon PDIP pada Pilwakot Surabaya rencananya akan diumumkan pada pengumuman cakada PDIP gelombang ke-IV. Sejumlah nama tengah digodok di DPP PDIP, yang menguat kini adalah Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang juga kader PDIP.
(nbs)
tulis komentar anda