Di Depan Calon Kepala Daerah, Megawati Puji Keberhasilan Wali Kota Semarang
Rabu, 26 Agustus 2020 - 17:23 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta kepada para calon kepala daerah yang menjadi peserta Sekolah Partai Angkatan II untuk bisa berpikir kreatif dalam melihat peluang. Hal itu disampaikan Megawati saat membuka Sekolah Partai Angkatan II secara virtual, Rabu (26/8/2020).
Megawari pun mencontohkan salah satu kader PDIP yang sukses, yaitu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi . Menurut Mega, Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi tersebut telah sukses membuat Semarang menjadi kota yang semakin baik. (Baca juga: PDIP Ingatkan Bobby Nasution Patuh dan Disiplin Selama Sekolah Partai)
"Kalian harus kreatif, kreatif dalam berpikir, dan juga melihat peluang. Tadi disebut Hendrar Prihadi atau Hendi, wali kota Semarang. Saya ini dapilnya dulu selama tiga kali DPR itu di Jawa Tengah, enggak pernah pindah. Itu kalau masuk Semarang saya mengeluh. Dalam artian Semarang jelek banget, morat-marit enggak jelas," ungkapnya. (Baca juga: Setelah Puji Kadernya, Megawati Mengaku Suka Tertawa Baca Deklarasi KAMI)
"Nah kok bisa yang namanya seorang Hendi itu mengubahnya. Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif, dan itu harus," lanjut Mega. (Baca juga: Setelah Gibran, Bobby Nasution Jadi Ikon Sekolah Cakada PDIP Angkatan II)
Selain itu, Presiden Indonesia ke-5 ini menyebut bahwa para kader yang hendak menjadi kepala daerah jangan sampai memiliki pikiran untuk memperkaya dirinya dengan cara-cara kotor. Bilamana itu terjadi, lambat laun hal-hal seperti itu akan ketahuan.
"Kalau nanti pemimpin pemimpinnya ini, saya mau menjadi bupati hanya untuk memperkaya diri, nah sebelum ini betul-betul kejadian, saya ngomong deh, ayo pikir-pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan, sudah pasti ya," tandasnya.
Dia pun menegaskan, jika salah satu kadernya kedapatan seperti itu, maka otomatis dirinya akan berujung pada jeruji besi. Menurut dia, setiap tindakan kotor tinggal hanya menunggu waktu saja, cepat atau lambat.
"Saya sebagai Ketum PDI Perjuangan dari sejak Sekolah Partai sudah memberi peringatan kepada para kader yang akan bertarung untuk menjadi ekskutif, jangan coba-coba dan jangan ada pikiran itu. Saya katakan, ujungnya nanti adalah penjara. Itu tinggal cepat atau lambat saja. Kalau enggak percaya ya, nanti kalau jadi kepala daerah ya kerjakan saja itu," ungkapnya.
Megawari pun mencontohkan salah satu kader PDIP yang sukses, yaitu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi . Menurut Mega, Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi tersebut telah sukses membuat Semarang menjadi kota yang semakin baik. (Baca juga: PDIP Ingatkan Bobby Nasution Patuh dan Disiplin Selama Sekolah Partai)
"Kalian harus kreatif, kreatif dalam berpikir, dan juga melihat peluang. Tadi disebut Hendrar Prihadi atau Hendi, wali kota Semarang. Saya ini dapilnya dulu selama tiga kali DPR itu di Jawa Tengah, enggak pernah pindah. Itu kalau masuk Semarang saya mengeluh. Dalam artian Semarang jelek banget, morat-marit enggak jelas," ungkapnya. (Baca juga: Setelah Puji Kadernya, Megawati Mengaku Suka Tertawa Baca Deklarasi KAMI)
"Nah kok bisa yang namanya seorang Hendi itu mengubahnya. Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif, dan itu harus," lanjut Mega. (Baca juga: Setelah Gibran, Bobby Nasution Jadi Ikon Sekolah Cakada PDIP Angkatan II)
Selain itu, Presiden Indonesia ke-5 ini menyebut bahwa para kader yang hendak menjadi kepala daerah jangan sampai memiliki pikiran untuk memperkaya dirinya dengan cara-cara kotor. Bilamana itu terjadi, lambat laun hal-hal seperti itu akan ketahuan.
"Kalau nanti pemimpin pemimpinnya ini, saya mau menjadi bupati hanya untuk memperkaya diri, nah sebelum ini betul-betul kejadian, saya ngomong deh, ayo pikir-pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan, sudah pasti ya," tandasnya.
Dia pun menegaskan, jika salah satu kadernya kedapatan seperti itu, maka otomatis dirinya akan berujung pada jeruji besi. Menurut dia, setiap tindakan kotor tinggal hanya menunggu waktu saja, cepat atau lambat.
"Saya sebagai Ketum PDI Perjuangan dari sejak Sekolah Partai sudah memberi peringatan kepada para kader yang akan bertarung untuk menjadi ekskutif, jangan coba-coba dan jangan ada pikiran itu. Saya katakan, ujungnya nanti adalah penjara. Itu tinggal cepat atau lambat saja. Kalau enggak percaya ya, nanti kalau jadi kepala daerah ya kerjakan saja itu," ungkapnya.
(nbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda