Dua Karakter Paus Fransiskus Digambarkan dalam Lukisan Denny JA
Senin, 02 September 2024 - 18:46 WIB
JAKARTA - Lukisan karya Dennya JA sambut kedatangan Paus Fransiskus ke Jakarta dipamerkan dalam Festival Toleransi di Galeri Nasional pada 2-4 September 2024. Selain itu turut dipamerkan 9 lukisan Denny JA lainnya dengan bantuan Artificial Intelligence (AI).
“Lukisan saya ini menggambarkan dua hal yang paling menonjol dari Paus Fransiskus. Pertama, perhatian paus terhadap rakyat kecil, mereka yang terpinggirkan. Kedua, perhatian Paus terhadap toleransi agama," ujar Denny JA kepada wartawan di lokasi, Senin (2/9/2024).
Festival toleransi ini dihadiri 11 Duta Besar negara sahabat dan dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Serta pidato Ketua ICRP Abdul Mu’ti.
Dia menuturkan sebelum membuat lukisan soal Paus Fransiskus terlebih dahulu melakukan riset. Denny menjelaskan nama Paus Fransiskus yang sebenarnya Jorge Mario Bergoglio dari Argentina. Ketika dipilih menjadi Paus tahun 2013, ia memilih nama Fransiskus, santo yang dikaguminya.
"Nama ini berasal dari Santo Fransiskus dari Asisi, yang hidup tahun 1181-1226, sekitar 800 tahun lalu. Santo Fransiskus itu pendiri Orde Fransiskus, yang sangat memperhatikan kemiskinan, ketidakadilan, dan nasib rakyat kecil," terangnya.
Karena itu dalam lukisannya, kata Denny JA, Paus digambarkan sedang mencuci kaki rakyat kecil. Menurutnya, hal itu simbol
pemimpin yang melayani rakyat kecil, bukan dilayani. "Itu memang menjadi karakter utama Paus Fransiskus," ucapnya.
Kedua, lanjut Denny, yang juga menonjol adalah toleransinya kepada perbedaan agama. Paus Fransikus meluaskan tradisi mencuci kaki rakyat kecil.
“Lukisan saya ini menggambarkan dua hal yang paling menonjol dari Paus Fransiskus. Pertama, perhatian paus terhadap rakyat kecil, mereka yang terpinggirkan. Kedua, perhatian Paus terhadap toleransi agama," ujar Denny JA kepada wartawan di lokasi, Senin (2/9/2024).
Festival toleransi ini dihadiri 11 Duta Besar negara sahabat dan dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Serta pidato Ketua ICRP Abdul Mu’ti.
Dia menuturkan sebelum membuat lukisan soal Paus Fransiskus terlebih dahulu melakukan riset. Denny menjelaskan nama Paus Fransiskus yang sebenarnya Jorge Mario Bergoglio dari Argentina. Ketika dipilih menjadi Paus tahun 2013, ia memilih nama Fransiskus, santo yang dikaguminya.
"Nama ini berasal dari Santo Fransiskus dari Asisi, yang hidup tahun 1181-1226, sekitar 800 tahun lalu. Santo Fransiskus itu pendiri Orde Fransiskus, yang sangat memperhatikan kemiskinan, ketidakadilan, dan nasib rakyat kecil," terangnya.
Karena itu dalam lukisannya, kata Denny JA, Paus digambarkan sedang mencuci kaki rakyat kecil. Menurutnya, hal itu simbol
pemimpin yang melayani rakyat kecil, bukan dilayani. "Itu memang menjadi karakter utama Paus Fransiskus," ucapnya.
Kedua, lanjut Denny, yang juga menonjol adalah toleransinya kepada perbedaan agama. Paus Fransikus meluaskan tradisi mencuci kaki rakyat kecil.
tulis komentar anda