Panglima TNI Resmikan Pesawat N250 Gatotkaca Jadi Koleksi Muspusdirla
Rabu, 26 Agustus 2020 - 16:05 WIB
YOGYAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan pesawat N250 Gatotkaca sebagai koleksi di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala,(Muspusdirla), Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu (26/8/2020) sore.
Pesawat kebanggaan Indonesia yang digagas Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu kini menjadi koleksi ke-60 museum tersebut. Sebagai penghormatan terhadap karya anak bangsa, pesawat yang pernah membawa bangsa ini berjaya di bidang dirgantara ditempatkan di depan pintu masuk museum. Diapit pesawat tempur A-4 Sky Hawk dan HS Hawk MK 53 pada sisi kanan serta helikopter Super Puma pada sisi kirinya.
Penyerahan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca ini didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020, tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PTDI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta.
( ).
"Syukur Alhamdulillah, kita memiliki koleksi yang ke-60 ini yang spektakuler, kita menghargai karya anak bangsa, yang luar biasa, kita tempatkan di tempat yang view-nya istimewa dan mudah dilihat pengunjung, dan sangat strategis. Supaya seluruh lapisan masyarakat bisa mengunjungi koleksi kebanggaan bangsa Indonesia," ujar Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Dede Nasrudin.
Seperti diketahui, pemindahan pesawat N250 dari PT DI Bandung, Jawa Barat ke Yogyakarta merupakan inisiatif dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Ketika itu, Hadi ingin pesawat karya anak bangsa ini bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bandung sejauh 567 kilometer, pesawat itu tiba di Yogyakarta sekitar pukul 04.30 pada Jumat 21 Agustus 2020.
Huruf "N" yang tertulis di badan pesawat berasal dari kata Nusantara. Angka 2 menunjukkan jumlah mesin turboprop yang digunakan oleh pesawat tersebut. Sedangkan, angka 50 adalah kapasitas penumpang pesawat. Sementara, penamaan Gatot Kaca adalah nama dari salah satu tokoh pewayangan yang diberikan Presiden Soeharto. ( ).
Pesawat kebanggaan Indonesia yang digagas Presiden ke-3 RI BJ Habibie itu kini menjadi koleksi ke-60 museum tersebut. Sebagai penghormatan terhadap karya anak bangsa, pesawat yang pernah membawa bangsa ini berjaya di bidang dirgantara ditempatkan di depan pintu masuk museum. Diapit pesawat tempur A-4 Sky Hawk dan HS Hawk MK 53 pada sisi kanan serta helikopter Super Puma pada sisi kirinya.
Penyerahan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca ini didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020, tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PTDI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta.
( ).
"Syukur Alhamdulillah, kita memiliki koleksi yang ke-60 ini yang spektakuler, kita menghargai karya anak bangsa, yang luar biasa, kita tempatkan di tempat yang view-nya istimewa dan mudah dilihat pengunjung, dan sangat strategis. Supaya seluruh lapisan masyarakat bisa mengunjungi koleksi kebanggaan bangsa Indonesia," ujar Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Dede Nasrudin.
Seperti diketahui, pemindahan pesawat N250 dari PT DI Bandung, Jawa Barat ke Yogyakarta merupakan inisiatif dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Ketika itu, Hadi ingin pesawat karya anak bangsa ini bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bandung sejauh 567 kilometer, pesawat itu tiba di Yogyakarta sekitar pukul 04.30 pada Jumat 21 Agustus 2020.
Huruf "N" yang tertulis di badan pesawat berasal dari kata Nusantara. Angka 2 menunjukkan jumlah mesin turboprop yang digunakan oleh pesawat tersebut. Sedangkan, angka 50 adalah kapasitas penumpang pesawat. Sementara, penamaan Gatot Kaca adalah nama dari salah satu tokoh pewayangan yang diberikan Presiden Soeharto. ( ).
(zik)
tulis komentar anda