Jika Kaesang Cawagub Ridwan Kamil di Jakarta, GM Menduga-duga Endingnya Begini
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 12:53 WIB
Selanjutnya, 19,9% netizen menjawab RK kembali ke Jawa Barat (Jabar). Terakhir, 17,2% netizen menjawab RK tetap maju ke Pilgub Jakarta.
Di sisi lain, tidak sedikit warga Jakarta yang dicatut sepihak untuk kebutuhan syarat dukungan pencalonan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di Pilkada Jakarta. Salah satunya adalah warga Jakarta Pusat Samson (45).
Samson melaporkan ke Polda Metro Jaya karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya dicatut untuk mendukung Dharma-Kun. Adapun laporan dibuat di Polda Metro Jaya. Adapun laporan diterima dengan nomor LP/B/4830/VIII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 16 Agustus 2024.
Bahkan, kedua anak Anies Baswedan, Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan pun menjadi korban pencatutan tersebut. “Saya kira, perlu untuk ditelusuri lebih dulu, siapa yang melakukan manipulasi penyalahgunaan KTP itu. Apakah memang tim paslonnya atau ada pihak lain? Sebab bisa saja pihak lain yang punya kepentingan politik di Jakarta untuk adanya calon perseorangan,” kata Jeirry kepada SINDOnews, Jumat (16/8/2024).
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai kasus dugaan pencatutan NIK KTP warga Jakarta untuk mendukung pasangan calon independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana pada Pilkada Jakarta 2024 harus diusut tuntas. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta diminta bertanggung jawab atas masalah tersebut.
"Kalau benar itu ada pencatutan harus diusut tuntas, kalau tidak transparansi atau ada pengondisian agar Dharma-Kun lolos itu harus ditelusuri dan dilaporkan ke pihak yang berwajib, karena KPU harus mempertanggungjawabkan itu," kata Ujang Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu (17/8/2024).
Di sisi lain, tidak sedikit warga Jakarta yang dicatut sepihak untuk kebutuhan syarat dukungan pencalonan pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di Pilkada Jakarta. Salah satunya adalah warga Jakarta Pusat Samson (45).
Samson melaporkan ke Polda Metro Jaya karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya dicatut untuk mendukung Dharma-Kun. Adapun laporan dibuat di Polda Metro Jaya. Adapun laporan diterima dengan nomor LP/B/4830/VIII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 16 Agustus 2024.
Bahkan, kedua anak Anies Baswedan, Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan pun menjadi korban pencatutan tersebut. “Saya kira, perlu untuk ditelusuri lebih dulu, siapa yang melakukan manipulasi penyalahgunaan KTP itu. Apakah memang tim paslonnya atau ada pihak lain? Sebab bisa saja pihak lain yang punya kepentingan politik di Jakarta untuk adanya calon perseorangan,” kata Jeirry kepada SINDOnews, Jumat (16/8/2024).
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai kasus dugaan pencatutan NIK KTP warga Jakarta untuk mendukung pasangan calon independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana pada Pilkada Jakarta 2024 harus diusut tuntas. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta diminta bertanggung jawab atas masalah tersebut.
"Kalau benar itu ada pencatutan harus diusut tuntas, kalau tidak transparansi atau ada pengondisian agar Dharma-Kun lolos itu harus ditelusuri dan dilaporkan ke pihak yang berwajib, karena KPU harus mempertanggungjawabkan itu," kata Ujang Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu (17/8/2024).
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda