Konflik PBNU dan PKB Diminta Segera Disudahi
Rabu, 14 Agustus 2024 - 20:29 WIB
JAKARTA - Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diminta segera disudahi. Konflik tersebut membuat keresahan banyak pihak, salah satunya adalah Pengasuh Pesantren Lirboyo Kiai Zamzami Mahrus.
Dia berpendapat, PBNU tidak punya hak mencampuri internal PKB. “Sebab PBNU dan PKB wadah organisasi yang berbeda. Harusnya pengurus NU menyadari posisi itu dengan tidak terus berpolemik dan menyudahi konflik," ujar Kiai Zamzami di Lirboyo, Kediri, Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan Gus Yahya selalu Ketua Tanfidziyah harus menyadari maqom (posisi) PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi politik. "Kalau begini kan PBNU sendiri yang melenceng dari khitah untuk tidak berpolitik praktis. Apa yang dilakukan hari ini jelas melanggar khitah NU," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa keresahan yang terjadi akibat langka-langkah PBNU kepada PKB merupakan kegelisahan yang dirasakan pengurus NU di wilayah dan cabang. Dia melanjutkan, pengurus-pengurus NU itu dengan kesadarannya pasti melihat tindakan PBNU sebagai hal yang tak masuk akal.
"Lho PWNU maupun PCNU, saya yakin mereka juga menilai ini tidak logis. Tapi tentu tidak semuanya akan bersuara karena ada benturan struktural. PBNU harus tetap menjaga khitahnya dan maqomnya sebagai ormas. Jangan masuk melakukan politik praktis. Untuk urusan politik kepercayaan sepenuhnya pada PKB,” pungkasnya.
Dia berpendapat, PBNU tidak punya hak mencampuri internal PKB. “Sebab PBNU dan PKB wadah organisasi yang berbeda. Harusnya pengurus NU menyadari posisi itu dengan tidak terus berpolemik dan menyudahi konflik," ujar Kiai Zamzami di Lirboyo, Kediri, Rabu (14/8/2024).
Ia mengatakan Gus Yahya selalu Ketua Tanfidziyah harus menyadari maqom (posisi) PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi politik. "Kalau begini kan PBNU sendiri yang melenceng dari khitah untuk tidak berpolitik praktis. Apa yang dilakukan hari ini jelas melanggar khitah NU," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa keresahan yang terjadi akibat langka-langkah PBNU kepada PKB merupakan kegelisahan yang dirasakan pengurus NU di wilayah dan cabang. Dia melanjutkan, pengurus-pengurus NU itu dengan kesadarannya pasti melihat tindakan PBNU sebagai hal yang tak masuk akal.
"Lho PWNU maupun PCNU, saya yakin mereka juga menilai ini tidak logis. Tapi tentu tidak semuanya akan bersuara karena ada benturan struktural. PBNU harus tetap menjaga khitahnya dan maqomnya sebagai ormas. Jangan masuk melakukan politik praktis. Untuk urusan politik kepercayaan sepenuhnya pada PKB,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda