Kemenkominfo: Anak Muda Paham Digital Merupakan Sosok Pemimpin Masa Depan
Sabtu, 10 Agustus 2024 - 19:13 WIB
JAKARTA - Perkembangan digital mengubah cara hidup, bersosialisasi hingga bekerja masyarakat. Itu sebabnya penting kaum muda tidak hanya mengikuti perubahan namun juga harus memiliki pemahaman dan keterampilan mendalam tentang perkembangan digital.
Hal itu terungkap dalam webinar Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk “Digital Savvy: Youth Leading the Way” yang digelar Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo).
Saat ini, sekitar 56% perusahaan mulai beralih fokus perekrutan dengan merekrut Gen Z. Angka ini menjadi nomor dua tertinggi setelah Milenial yang direkrut ke perusahaan. Ini artinya Gen Z sudah mulai mendapat perhatian dari perusahaan dan tenaga profesional.
Policy Lead Pijar Foundation Anthony M. Dermawan mengatakan, Digital Savvy identik dengan generasi muda. Karena menurut riset anak muda atau Gen Z sudah makin fasih dalam menggunakan alat-alat komunikasi digital. Tapi yang harus ditekankan adalah, anak muda jangan hanya bisa menggunakan teknologinya saja, tapi juga harus paham mengapa teknologi itu berkembang dan apa fungsinya terutama dalam berkarya atau bekerja.
“Bahkan kalau kita sebut AI itu bukan hanya dapat menggunakan AI saja, tapi kita harus paham di belakangnya ada riset, development, aplikasi yang muncul dan sebagainya. Nah orang-orang bisa kita bilang digital savvy adalah orang-orang yang paham akan sejarahnya itu,” ujarnya saat memberi pemaparan dalam Webinar OOTD “Digital Savvy: Youth Leading the Way” pada Sabtu (10/8/2024).
Jika dilihat dari populasinya, anak muda saat ini sudah ada di bagian yang memiliki daya produktivitas tinggi. Menurut data UNESCO 2023 sekitar 85% dari remaja harus punya literasi digital yang baik agar mampu mengidentifikasi berita palsu atau bentuk kejahatan digital lainnya.
Dengan banyaknya generasi muda sekarang yang sebentar lagi akan masuk dalam usia produktif, dampak mereka terhadap lingkungan sosial sangat-sangat besar.
“Dengan adanya peningkatan literasi digital pada anak muda itu sangat berpengaruh untuk peningkatan ekosistem global,” jelas anggota ICT Watch Roro Mega.
Dengan kata lain, kata dia, sebuah negara yang memiliki anak muda atau penerus bangsa dengan pemahaman atau literasi digital yang baik, tentunya akan dapat memimpin serta membentuk masa depan negara yang baik pula. Karena digitalisasi adalah masa depan yang harus dihadapi dan dipersiapkan mulai dari sekarang.
Hal itu terungkap dalam webinar Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk “Digital Savvy: Youth Leading the Way” yang digelar Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo).
Saat ini, sekitar 56% perusahaan mulai beralih fokus perekrutan dengan merekrut Gen Z. Angka ini menjadi nomor dua tertinggi setelah Milenial yang direkrut ke perusahaan. Ini artinya Gen Z sudah mulai mendapat perhatian dari perusahaan dan tenaga profesional.
Baca Juga
Policy Lead Pijar Foundation Anthony M. Dermawan mengatakan, Digital Savvy identik dengan generasi muda. Karena menurut riset anak muda atau Gen Z sudah makin fasih dalam menggunakan alat-alat komunikasi digital. Tapi yang harus ditekankan adalah, anak muda jangan hanya bisa menggunakan teknologinya saja, tapi juga harus paham mengapa teknologi itu berkembang dan apa fungsinya terutama dalam berkarya atau bekerja.
“Bahkan kalau kita sebut AI itu bukan hanya dapat menggunakan AI saja, tapi kita harus paham di belakangnya ada riset, development, aplikasi yang muncul dan sebagainya. Nah orang-orang bisa kita bilang digital savvy adalah orang-orang yang paham akan sejarahnya itu,” ujarnya saat memberi pemaparan dalam Webinar OOTD “Digital Savvy: Youth Leading the Way” pada Sabtu (10/8/2024).
Jika dilihat dari populasinya, anak muda saat ini sudah ada di bagian yang memiliki daya produktivitas tinggi. Menurut data UNESCO 2023 sekitar 85% dari remaja harus punya literasi digital yang baik agar mampu mengidentifikasi berita palsu atau bentuk kejahatan digital lainnya.
Dengan banyaknya generasi muda sekarang yang sebentar lagi akan masuk dalam usia produktif, dampak mereka terhadap lingkungan sosial sangat-sangat besar.
“Dengan adanya peningkatan literasi digital pada anak muda itu sangat berpengaruh untuk peningkatan ekosistem global,” jelas anggota ICT Watch Roro Mega.
Dengan kata lain, kata dia, sebuah negara yang memiliki anak muda atau penerus bangsa dengan pemahaman atau literasi digital yang baik, tentunya akan dapat memimpin serta membentuk masa depan negara yang baik pula. Karena digitalisasi adalah masa depan yang harus dihadapi dan dipersiapkan mulai dari sekarang.
(cip)
tulis komentar anda