Imam Besar Masjid Al-Aqsa Ditangkap Israel, MUI: Mereka Tak Lagi Hormati Ajaran Islam

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 17:12 WIB
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengecam penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syelh Ekrima Sabri oleh polisi Israel. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas buka suara merespons penangkapan Imam Besar Masjid Al-Aqsa, Syelh Ekrima Sabri oleh polisi Israel. MUI menilai tindakan itu merupakan cerminan dari pemerintahan yang sewenang-wenang.

“Tindakan polisi Israel menangkap Imam Besar Masjid Al-Aqsa Syekh Ekrima Sabri pada hari Jumat 2 Agustus 2024 benar-benar mencerminkan tindak kesewenang-wenangan yang telah dilakukan oleh pemerintah Israel,” kata Anwar Abbas, Sabtu (3/8/2024).

Anwar juga menganggap tindakan Pemerintahan Israel itu tak lagi menghormati agama dan keyakinan umat Islam. Bahkan, menurutnya tindakan itu juga sama sekali tidak memperhatikan perikemanusiaan dan perikeadilan.





Padahal saat itu, kata dia, Syekh Ekrima Sabri tengah memimpin salat gaib untuk Ismail Haniyeh seorang tokoh Palestina pemimpin Hamas. Ismail Haniyeh dibunuh saat berkunjung ke Teheran, Iran dalam rangka pelantikan Presiden baru Iran.

“Pemerintah israel sudah tidak lagi menghormati ajaran agama dan keyakinan dari umat Islam serta sudah tidak lagi memperhatikan sama sekali nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan,” jelas Anwar Abbas.



Anwar berharap masyarakat dunia memberikan hukuman terhadap Israel dengan mengucilkan negara Israel dari pergaulan dunia. Anwar juga mendorong agar menghentikan segala bentuk perdagangan baik ekspor maupun impor dengan negara Israel.

“Sudah waktunya bagi masyarakat dunia untuk memberikan pelajaran kepada Israel agar negara tersebut menghentikan segala tindakan biadab yang dilakukannya dan mengembalikan tanah serta wilayah yang didudukinya kepada rakyat Palestina,” tegas Anwar.

“Karena dengan cara seperti itulah perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di kawasan tersebut akan dapat diwujudkan,” sambung dia.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More