Syaikhu Minta Diajak Masuk Pemerintah, PKS Dinilai Sudah Lelah 10 Tahun Jadi Oposisi
Kamis, 25 Juli 2024 - 15:08 WIB
JAKARTA - Kelakar Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Saikhu yang berharap Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengajak partainya bergabung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menuai sorotan publik. Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menganggap jika ada 'kode' atau Saikhu 'mencolek' Gerindra memang ada niatan PKS ingin bergabung.
"Karena mungkin sudah lelah juga PKS 10 tahun jadi oposisi," katanya saat dihubungi SINDOnews, Kamis (25/7/2024).
Menurut Pangi, hubungan antara Gerindra dan PKS sebenarnya tak ada masalah. Bahkan, chemistry PKS dan Prabowo selalu berjalan harmoni. Kondisi itu dibuktikan dengan langkah PKS yang pernah 2 kali mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
"Nah mungkin sekarang kan ada di persoalan Pak Jokowinya atau di yang lainnnya. Mungkin Pak Dasco dianggap mampu menjembatani itu, kelakar atau niat PKS yang (bilang) jangan Nasdem atau PKB saja yang diajak, (PKS) juga diajak dong di kepemimpinan Pak Prabowo," ujarnya.
Selain itu, Pangi menilai kendati berbeda pilihan pada Pilpres 2024, hubungan kedua partai, termasuk Prabowo dan PKS sendiri tetap berjalan baik. Sehingga, ketika ada ajakan bergabung ke pemerintahan baru sebenarnya tinggal dicarikan titik persamaannya.
"Tinggal bagaimana respons dari presiden terpilih atau Pak Prabowo sendiri untuk melihat ini, karena memang sudah gemuk juga koalisinya, yang tersisa kan hanya PDIP kalau PKS nantinya ikut gabung," pungkasnya.
"Karena mungkin sudah lelah juga PKS 10 tahun jadi oposisi," katanya saat dihubungi SINDOnews, Kamis (25/7/2024).
Menurut Pangi, hubungan antara Gerindra dan PKS sebenarnya tak ada masalah. Bahkan, chemistry PKS dan Prabowo selalu berjalan harmoni. Kondisi itu dibuktikan dengan langkah PKS yang pernah 2 kali mendukung Prabowo sebagai calon presiden.
"Nah mungkin sekarang kan ada di persoalan Pak Jokowinya atau di yang lainnnya. Mungkin Pak Dasco dianggap mampu menjembatani itu, kelakar atau niat PKS yang (bilang) jangan Nasdem atau PKB saja yang diajak, (PKS) juga diajak dong di kepemimpinan Pak Prabowo," ujarnya.
Selain itu, Pangi menilai kendati berbeda pilihan pada Pilpres 2024, hubungan kedua partai, termasuk Prabowo dan PKS sendiri tetap berjalan baik. Sehingga, ketika ada ajakan bergabung ke pemerintahan baru sebenarnya tinggal dicarikan titik persamaannya.
"Tinggal bagaimana respons dari presiden terpilih atau Pak Prabowo sendiri untuk melihat ini, karena memang sudah gemuk juga koalisinya, yang tersisa kan hanya PDIP kalau PKS nantinya ikut gabung," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda