Uji Publik Tuntas, Rencana Pemasangan Chattra di Bororbudur Bisa Dipercepat
Kamis, 18 Juli 2024 - 13:19 WIB
JAKARTA - Rencana pemasangan chattra di puncak Candi Borobudur kian matang. Bahkan pemasangan yang diinisiasi oleh umat Buddha ini terus mendapat dukungan dan masukan positif dari berbagai pihak karena dinilai akan memperkuat aspek spiritualitas serta memberikan banyak manfaat lain. Mereka mendorong agar chattra segera bisa dipasang karena prosedur dan tahapan pemasangan telah terlampaui.
Dorongan pemasangan chattra ini mengemuka dalam Uji Publik Bentuk dan Material Chattra Candi Borobudur yang digelar di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024. Uji publik yang berlangsung secara hybrid (daring dan luring) ini dilakukan setelah Tim Kajian Dampak Cagar Budaya (KDCB) Pemasangan Chattra pada Stupa Induk Candi Borobudur merampungkan tahapan outstanding universal value dan daya tarik Candi Borobudur.
Forum ini antara lain menghadirkan Duta Besar Republik Indonesia untuk UNESCO Prof Ismunandar, Staf Pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Daud Aris Tanudirjo, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mego Pinandito.
Ahli Muda Warisan Budaya Ditjen Kebudayaan Anton Wibisono, Itje Chodidjah, Judi Wahyudin, perwakilan kementerian/lembaga terkait komunitas Buddha, dan perwakilan komunitas-komunitas di Kawasan Candi Borobudur.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi mengatakan, dalam kegiatan uji publik, para peserta telah memberikan banyak dukungan dan saran positif untuk pemasangan chattra. Uji publik ini juga menyepakati perlunya segera dilakukan kajian teknis dan detail engineering design (DED).
Prosesnya diharapkan tetap mengedepankan penguatan pendekatan pemanfaatan untuk umat Budhha dan mempertimbangkan aspek autentisitas maupun ketentuan-ketentuan yang terkait.
“Uji publik telah menghasilkan beberapa poin kesepakatan dan dukungan atas kajian teknis serta DED. Untuk itu kiranya perlu bisa segera diterbitkan izin rekonstruksi Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur,” ujar Supriyadi.
Dorongan pemasangan chattra ini mengemuka dalam Uji Publik Bentuk dan Material Chattra Candi Borobudur yang digelar di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024. Uji publik yang berlangsung secara hybrid (daring dan luring) ini dilakukan setelah Tim Kajian Dampak Cagar Budaya (KDCB) Pemasangan Chattra pada Stupa Induk Candi Borobudur merampungkan tahapan outstanding universal value dan daya tarik Candi Borobudur.
Forum ini antara lain menghadirkan Duta Besar Republik Indonesia untuk UNESCO Prof Ismunandar, Staf Pengajar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Daud Aris Tanudirjo, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mego Pinandito.
Ahli Muda Warisan Budaya Ditjen Kebudayaan Anton Wibisono, Itje Chodidjah, Judi Wahyudin, perwakilan kementerian/lembaga terkait komunitas Buddha, dan perwakilan komunitas-komunitas di Kawasan Candi Borobudur.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi mengatakan, dalam kegiatan uji publik, para peserta telah memberikan banyak dukungan dan saran positif untuk pemasangan chattra. Uji publik ini juga menyepakati perlunya segera dilakukan kajian teknis dan detail engineering design (DED).
Prosesnya diharapkan tetap mengedepankan penguatan pendekatan pemanfaatan untuk umat Budhha dan mempertimbangkan aspek autentisitas maupun ketentuan-ketentuan yang terkait.
“Uji publik telah menghasilkan beberapa poin kesepakatan dan dukungan atas kajian teknis serta DED. Untuk itu kiranya perlu bisa segera diterbitkan izin rekonstruksi Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur,” ujar Supriyadi.
tulis komentar anda