Menyalakan Kilau Kerja Sama RI-Korsel

Kamis, 11 Juli 2024 - 21:37 WIB
Hendy Setiono. Founder & Group CEO Baba Rafi Enterprise, Pengurus Pusat BPP HIPMI dan Wakil Ketua Umum UMKM Kadin Surabaya. Foto/Dok Pribadi
Hendy Setiono

Founder & Group CEO Baba Rafi Enterprise, Pengurus Pusat BPP HIPMI dan Wakil Ketua Umum UMKM Kadin Surabaya

Tahun 2024 ini hubungan diplomatik Republik Indonesia (RI)-Republik Korea Selatan (Korsel) menginjak usia ke 51 tahun atau memasuki tahun emas. Namun, hubungan dan kerja sama bilateral RI-Korsel berhasil memasuki babak baru lebih empat dekade kemudian (2017) yaitu pada saat kunjungan kenegaraan Presiden Moon Jae-in ke Indonesia tanggal 8-10 November 2017.

Melalui Republic of Korea-Republic of Indonesia Joint Vision Statement for Co-Prosperity and Peace, RI-Korsel meningkatkan status kemitraan menjadi Special Strategic Partnership dalam bingkai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Korea-Indonesia (IK-CEPA) dengan fokus kerja sama pada empat area, yaitu pertahanan dan hubungan luar negeri, perdagangan bilateral dan pembangunan infrastruktur, people-to-people exchanges, serta kerja sama regional dan global.



Saat ini, Korsel Menjadi negara investor terbesar ke-7 di Indonesia. Total Foreign Direct Investment (FDI) Korsel pada tahun 2023 tercatat sekitar USD2,5 miliar atau meningkat lebih dari USD200 juta (8,7%) dibandingkan tahun 2022.

Walau jalinan hubungan RI-Korsel sudah lebih dari 50 tahun, produk pertanian Indonesia terutama buah-buahan tropis, seperti salak, pisang, rambutan, dan durian, asal Indonesia masih sulit masuk Korsel. Begitu juga kerja sama people-to-people exchanges. Warga Indonesia belum mendapat kemudahan berkunjung ke Korsel. Jika warga Korsel bisa mendapatkan visa on arrival, WNI harus mengurus visa di Jakarta sebelum berkunjung ke Korsel.

Ini artinya “usia emas” hubungan bilateral RI-Korsel belum sepenuhnya “berkilau”. Ratifikasi IK-CEPA yang implementasinya sudah berjalan pada Januari 2023, idealnya mampu memberi lompatan kemajuan hubungan ekonomi RI-Korsel.

Peluang dan Tantangan

Sejatinya, hubungan ekonomi antara RI-Korsel memiliki potensi besar untuk menopang transformasi ekonomi Indonesia. Meskipun hubungan ini belum terlalu "berkilau" selama lebih dari 50 tahun, terdapat potensi kerja sama yang luas mencakup perdagangan barang, jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi lainnya. Fakta bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN dengan kemitraan strategis khusus dengan Korea Selatan menambah nilai strategis hubungan ini.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More