Indonesia Emas 2045, Narkoba dan Judi Online Jadi Ancaman Serius

Kamis, 11 Juli 2024 - 19:09 WIB
Pj Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, saat melepas 6.000 peserta Fun Run 6.0K, di Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Udayana, Mataram. Foto/Istimewa
JAKARTA - Menuju Indonesia Emas 2045, narkoba dinilai harus menjadi fokus pemerintah untuk dituntaskan. Pasalnya, jika hal ini tidak benar-benar diselesaikan, akan menjadi ancaman yang nyata bagi generasi mendatang.

Pandangan ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, saat melepas 6.000 peserta Fun Run 6.0K, di Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Udayana, Mataram, Minggu 7 Juli 2024.

Hassanudin juga mendukung Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian yang konsisten membina generasi saat ini, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pertama, katakan tidak pada narkoba. Karena narkoba merupakan ancaman buat generasi kita ke depannya. Hindari diri dari narkoba, amankan diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan kita dari narkoba," kata Hassanudin, Kamis (11/7/2024).

"Kedua, saya juga titipkan kepada Pak Ary Ginanjar dan stakeholder terkait tentang judi online. Judi online adalah merupakan konsekuensi dari kemajuan teknologi bisa hadir setiap saat," sambungnya.

Ia menyampaikan, NTB siap untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, salah satunya dengan NTB Berkarakter, suatu karakter yang baik dibentuk dan dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.

Untuk itu lanjutnya, ia berpesan kepada masyarakat untuk menjauhkan diri dari bahaya narkoba dan judi online yang saat ini menjadi ancaman nyata bagi generasi bangsa.

"Tadi juga Pak Ary Ginanjar sampaikan kepada kita bahwa judi online ada setiap saat pada handphone kita. Oleh karena itu saya titip dengan sangat kepada tuan-tuan guru, kepada orang tua, tokoh masyarakat, pada pimpinan instansi untuk mewaspadai hal tersebut," jelasnya.

Hassanudin meyakini, apa yang dikerjakan Ary Ginanjar akan menjadi modal besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sehingga harapannya, Ary Ginanjar bersama tim dapat terus membuat strategi-strategi yang selalu adaptif.

"Ke depannya juga kita akan terus bekerja sama dengan Pak Ary Ginanjar bersama Nusa Tenggara Barat. Hal ini menurut saya sangat tepat, bahkan yang saya tahu modul-modul yang disampaikan oleh Pak Ary Ginanjar menurut saya luar biasa sekali," tutupnya.

Sementara itu Ary Ginanjar bersyukur dipertemukan kembali dengan Hassanudin yang merupakan Alumni ESQ dan masih konsisten menyampaikan nilai-nilai kombinasi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.

"Beliau ini bagi saya adalah eye opener (pembuka mata), mind blower (pembuka pikiran) yaitu tentang 2 ancaman yang kadang-kadang masyarakat tidak sadari betapa bahayanya judi online dan narkoba," ujar Ary Ginanjar.

"Mengapa? Karena dia masuk ke dalam pikiran, hati dan tangan. Di pikiran, bagaimana masalah ekonomi selesai dengan jalan pintas. Di jiwa, bagaimana manusia ingin berkompetensi. Dan di hati, bagaimana ini menjadi sebuah kebiasaan yang ada ditangan kita," ungkapnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More