Perindo Berharap Generasi Muda Pilih Pemimpin dari Visi Misi, Bukan Ketenaran Sosok
Sabtu, 06 Juli 2024 - 00:23 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Politik dan Ideologi Manik Marganamahendra menilai saat ini perpolitikan di Indonesia masih kental soal sosok atau figur yang dicalonkan dalam kontestasi politik daripada visi misi yang dibawa. Sosialisasi terkait visi dan misi yang ditawarkan parpol masih tergolong minim.
Sebab, yang kerap dipamerkan dan dimunculkan adalah siapa akan berpasangan dengan siapa, belum sampai siapa membawa program apa sebagai modal untuk maju dalam kontestasi politik.
"Kalau kita nonton televisi sekarang, itu seperti biro jodoh. Misalnya Anies sama Kaesang, Anies sama Sohibul Iman. Semua calon dibicarakan hanya sebatas siapa dengan siapa dan siapa sebagai wakilnya siapa," ujar Manik dalam Politics Reborn yang diselenggarakan Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
"Tapi, apakah pernah calon kepala daerah untuk membicarakan, apa sebenarnya yang mau diperbaiki dari kota dan pemerintahan ini, ini penting dibahas," sambungnya.
Menurut kader dari partai yang dipimpin Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo itu, visi dan misi seharusnya menjadi lebih penting untuk disosialisasikan ketimbang sosok kader yang diusung parpol.
"Sehingga pemimpin kita bisa mendapatkan pressure dari masyarakat bahwa yang mereka butuhkan bukan a dengan b, b dengan c, dan lainnya, tapi a membawa apa, b mau berbuat apa," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Manik berharap ke depan khususnya para pemilih milenial memiliki ketertarikan yang lebih dalam untuk membedah visi dan misi calon kontestan politik di Indonesia. Sehingga, ketika terpilih memberikan program dan kebijakan yang tepat bagi masyarakat luas.
Sebab, yang kerap dipamerkan dan dimunculkan adalah siapa akan berpasangan dengan siapa, belum sampai siapa membawa program apa sebagai modal untuk maju dalam kontestasi politik.
Baca Juga
"Kalau kita nonton televisi sekarang, itu seperti biro jodoh. Misalnya Anies sama Kaesang, Anies sama Sohibul Iman. Semua calon dibicarakan hanya sebatas siapa dengan siapa dan siapa sebagai wakilnya siapa," ujar Manik dalam Politics Reborn yang diselenggarakan Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
"Tapi, apakah pernah calon kepala daerah untuk membicarakan, apa sebenarnya yang mau diperbaiki dari kota dan pemerintahan ini, ini penting dibahas," sambungnya.
Menurut kader dari partai yang dipimpin Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo itu, visi dan misi seharusnya menjadi lebih penting untuk disosialisasikan ketimbang sosok kader yang diusung parpol.
"Sehingga pemimpin kita bisa mendapatkan pressure dari masyarakat bahwa yang mereka butuhkan bukan a dengan b, b dengan c, dan lainnya, tapi a membawa apa, b mau berbuat apa," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Manik berharap ke depan khususnya para pemilih milenial memiliki ketertarikan yang lebih dalam untuk membedah visi dan misi calon kontestan politik di Indonesia. Sehingga, ketika terpilih memberikan program dan kebijakan yang tepat bagi masyarakat luas.
(jon)
tulis komentar anda