ICRC: Siapa pun yang Jadi Gubernur Jakarta, Pintu Capres 2029 Terbuka
Jum'at, 05 Juli 2024 - 23:58 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) Hadi Suprapto Rusli menyatakan siapa pun yang terpilih menjadi Gubernur Jakarta lewat kontestasi Pilkada Serentak 2024, maka pintu menjadi kandidat Capres 2029 akan terbuka lebar. Ini disampaikan Hadi dalam Politics Reborn vol 1 bertajuk 'Siapa Layak Pimpin Jakarta?' yang digelar Partai Perindo di MNC Conference Hall, iNews Tower, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Meski status ibu kota sudah pindah, Jakarta tetap menjadi barometer bagi politik Indonesia. Menurut dia, hingga saat ini Jakarta masih menjadi pusat pemerintahan.
Jakarta juga menjadi provinsi yang paling mudah diakses media massa. "Dan ini tangga bagi mereka yang akan menjadi Gubernur Jakarta menuju RI 1, siapa pun itu. Makanya berhasil membangun Jakarta, maka pintu mereka untuk menjadi Capres 2029 akan terbuka," ujar Hadi.
Dari sisi politiknya, masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang terdiri baik dari sisi ilmu pengetahuan atau pendidikan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah ibu kota lain di Indonesia.
"Maka alasan mereka memilih pemimpin juga akan berbeda dengan daerah-daerah lain. Biasanya kalau di daerah-daerah lain orang memilih karena calon kepala daerahnya merakyat, rajin blusukan, dan sebagainya, namun tidak dengan Jakarta," ungkapnya.
"DKI Jakarta itu butuh pemimpin yang punya prestasi," ucap Hadi.
Meski status ibu kota sudah pindah, Jakarta tetap menjadi barometer bagi politik Indonesia. Menurut dia, hingga saat ini Jakarta masih menjadi pusat pemerintahan.
Baca Juga
Jakarta juga menjadi provinsi yang paling mudah diakses media massa. "Dan ini tangga bagi mereka yang akan menjadi Gubernur Jakarta menuju RI 1, siapa pun itu. Makanya berhasil membangun Jakarta, maka pintu mereka untuk menjadi Capres 2029 akan terbuka," ujar Hadi.
Dari sisi politiknya, masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang terdiri baik dari sisi ilmu pengetahuan atau pendidikan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah ibu kota lain di Indonesia.
"Maka alasan mereka memilih pemimpin juga akan berbeda dengan daerah-daerah lain. Biasanya kalau di daerah-daerah lain orang memilih karena calon kepala daerahnya merakyat, rajin blusukan, dan sebagainya, namun tidak dengan Jakarta," ungkapnya.
"DKI Jakarta itu butuh pemimpin yang punya prestasi," ucap Hadi.
(jon)
tulis komentar anda