Waketum MUI Anwar Abbas Minta Prabowo Bersikap Keras pada Koruptor
Selasa, 11 Juni 2024 - 17:56 WIB
JAKARTA - Presiden terpilih, Prabowo Subianto diharapkan bersikap keras terhadap para koruptor dan para mafia yang mengeruk uang negara untuk kepentingan pribadi. Bahkan bila perlu membangun penjara khusus untuk menampung para koruptor yang tertangkap.
Harapan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi maraknya kasus korupsi saat ini. Menurutnya, korupsi semakin menggilan di era Reformasi. Anwar Abbas mengutip mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut di zaman Orde Baru praktik korupsi 'hanya' ada di lembaga eksekutif, tapi sekarang menular ke lembaga Legislatif dan Yudikatif.
"Jadi masalah korupsi ini benar-benar sudah sangat memprihatinkan kita semua," kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).
Anwar Abbas ingat kata-kata begawan ekonomi, Sumitro Djoyohadikusumo, ayah Prabowo Subianto. Sumitro menyebut bahwa 30% dana APBN bocor. Jika Indonesia mampu menutup kebocoran tersebut, kata Anwar Abbas, maka saat ini bisa menyelamatkan dana APBN sekitar Rp1.000 triliun.
"Saya hanya berharap mudah-mudahan anak Beliau yang sudah berstatus sebagai presiden terpilih akan bisa menghilangkan kerisauan dan kesedihan dari Bapak Beliau sendiri," kata tokoh Muhammadiyah ini.
Karena itu, Anwar Abbas berharap kepada pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto agar lebih bersikap keras terhadap para koruptor dan mafia. Ia mengusulkan Prabowo membangun penjara sebagai program tahun pertama sebagai presiden. Selanjutnya di tahun kedua, menangkapi para koruptor dan mafia serta menjebloskan ke dalam penjara yang telah dibuat.
Anwar Abbas menekankan bahwa hal itu penting dilakukan agar Indonesia benar-benar bersih. Sebab, Anwar Abbas menuding para koruptor dan mafia berperan besar dalam membuat Indonesia menghadapi banyak masalah.
"Oleh karena itu kalau mereka bisa kita basmi dan kita tumpas, maka kemajuan bangsa ini tentu jelas akan bisa jauh lebih hebat lagi dari yang kita saksikan hari ini," katanya.
Harapan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menanggapi maraknya kasus korupsi saat ini. Menurutnya, korupsi semakin menggilan di era Reformasi. Anwar Abbas mengutip mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut di zaman Orde Baru praktik korupsi 'hanya' ada di lembaga eksekutif, tapi sekarang menular ke lembaga Legislatif dan Yudikatif.
"Jadi masalah korupsi ini benar-benar sudah sangat memprihatinkan kita semua," kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).
Anwar Abbas ingat kata-kata begawan ekonomi, Sumitro Djoyohadikusumo, ayah Prabowo Subianto. Sumitro menyebut bahwa 30% dana APBN bocor. Jika Indonesia mampu menutup kebocoran tersebut, kata Anwar Abbas, maka saat ini bisa menyelamatkan dana APBN sekitar Rp1.000 triliun.
"Saya hanya berharap mudah-mudahan anak Beliau yang sudah berstatus sebagai presiden terpilih akan bisa menghilangkan kerisauan dan kesedihan dari Bapak Beliau sendiri," kata tokoh Muhammadiyah ini.
Karena itu, Anwar Abbas berharap kepada pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto agar lebih bersikap keras terhadap para koruptor dan mafia. Ia mengusulkan Prabowo membangun penjara sebagai program tahun pertama sebagai presiden. Selanjutnya di tahun kedua, menangkapi para koruptor dan mafia serta menjebloskan ke dalam penjara yang telah dibuat.
Anwar Abbas menekankan bahwa hal itu penting dilakukan agar Indonesia benar-benar bersih. Sebab, Anwar Abbas menuding para koruptor dan mafia berperan besar dalam membuat Indonesia menghadapi banyak masalah.
"Oleh karena itu kalau mereka bisa kita basmi dan kita tumpas, maka kemajuan bangsa ini tentu jelas akan bisa jauh lebih hebat lagi dari yang kita saksikan hari ini," katanya.
(abd)
tulis komentar anda