Aktor Senior Slamet Rahardjo Kenang Almarhum Salim Said: Ikhlas Memberikan Segalanya pada Profesi
Minggu, 19 Mei 2024 - 14:35 WIB
JAKARTA - Aktor dan sutradara senior, Slamet Rahardjo mengenang tokoh pers dan perfilman, Prof Dr Salim Said yang meninggal dunia dalam usia 81 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Sabtu (18/5/2024) malam. Ia mendoakan sahabat dekatnya itu mendapatkan tempat yang layak sesuai amal ibadahnya.
"Nggak ada manisnya, berkelahi terus. Tapi berkelahinya membuat aku pintar, itu saja. Ya teman diskusi, teman yang menyaksikan pendapatku," kata Slamet saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Minggu (19/5/2024).
"Orang seperti dia yang memberikan segala sesuatu secara ikhlas pada profesi yang dia cintai, saya kira dia akan mendapatkan tempat yang layak sesuai amal ibadahnya," tambahnya.
Slamet mengaku mendapat informasi baru dari almarhum yang merupakan mantan wartawan tersebut. Ia menilai almarhum Salim Said kerasan dalam dunia perfilman dan militer.
"Selalu dapat barang baru kan, barang baru itu yang kita dapatkan, menurut kau apa? Beliau ini sangat kerasan pada perfilman dan terakhir pada militer, mengikuti perkembangan perfilman menjadi saksi, menjadi kritikus yang bagus, dia orang pertama di Koran Angkatan Bersenjata dia menulis telah lahir seorang aktor, itu saya, dia yang menulis," ujarnya.
Slamet dan almarhum Salim Said kerap kali menghadiri festival film internasional bersama. Karena itu, ia beranggapan sosok almarhum sulit dipisahkan dari dunia pers dan film.
"Ini memang kenangannya banyak sering main ke tempat saya di Teater Populer, kami sahabat ke luar negeri bersama-sama ke festival internasional bersama-sama. Saya rasa dia sulit dipisahkan dari film. Tapi terakhir dia lebih dekat ke militer," ungkapnya.
Untuk diketahui, Salim Said lahir 10 November 1943. Ia adalah seorang akademikus asal Indonesia keturunan Bugis, Sulawesi Selatan. Sebagai anggota dari Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta, ia sering berpartisipasi dalam diskusi tentang film, sejarah, sosial dan politik Indonesia dalam tingkat nasional maupun internasional.
Salim Said mengembuskan napas terakhir di RSCM Jakarta, Sabtu (18/5) malam. Jenazah disemayamkan di kediamannya di Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Nggak ada manisnya, berkelahi terus. Tapi berkelahinya membuat aku pintar, itu saja. Ya teman diskusi, teman yang menyaksikan pendapatku," kata Slamet saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Minggu (19/5/2024).
"Orang seperti dia yang memberikan segala sesuatu secara ikhlas pada profesi yang dia cintai, saya kira dia akan mendapatkan tempat yang layak sesuai amal ibadahnya," tambahnya.
Slamet mengaku mendapat informasi baru dari almarhum yang merupakan mantan wartawan tersebut. Ia menilai almarhum Salim Said kerasan dalam dunia perfilman dan militer.
"Selalu dapat barang baru kan, barang baru itu yang kita dapatkan, menurut kau apa? Beliau ini sangat kerasan pada perfilman dan terakhir pada militer, mengikuti perkembangan perfilman menjadi saksi, menjadi kritikus yang bagus, dia orang pertama di Koran Angkatan Bersenjata dia menulis telah lahir seorang aktor, itu saya, dia yang menulis," ujarnya.
Slamet dan almarhum Salim Said kerap kali menghadiri festival film internasional bersama. Karena itu, ia beranggapan sosok almarhum sulit dipisahkan dari dunia pers dan film.
"Ini memang kenangannya banyak sering main ke tempat saya di Teater Populer, kami sahabat ke luar negeri bersama-sama ke festival internasional bersama-sama. Saya rasa dia sulit dipisahkan dari film. Tapi terakhir dia lebih dekat ke militer," ungkapnya.
Untuk diketahui, Salim Said lahir 10 November 1943. Ia adalah seorang akademikus asal Indonesia keturunan Bugis, Sulawesi Selatan. Sebagai anggota dari Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta, ia sering berpartisipasi dalam diskusi tentang film, sejarah, sosial dan politik Indonesia dalam tingkat nasional maupun internasional.
Salim Said mengembuskan napas terakhir di RSCM Jakarta, Sabtu (18/5) malam. Jenazah disemayamkan di kediamannya di Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
(abd)
tulis komentar anda