7 Fakta Soerjadi Soerjadarma, Bapak AURI Penyandang Gelar Bangsawan Kanoman Cirebon

Minggu, 12 Mei 2024 - 10:58 WIB
Sebelum berhasil menamatkan sekolahnya di Bandung, ia harus berpindah ke Jakarta dan melanjutkan di KWS-III (Koning Willem School) Jakarta, sekolah ini sederajat dengan HBS, dan berhasil diselesaikan tahun 1931.

3. Mengikuti pendidikan militer demi bisa menjadi penerbang

Kemauan keras Soerjadarma untuk menjadi penerbang mengantarnya ke pendidikan perwira di KMA (Koninklijke militaire Academie), yang saat itu hanya ada di Breda, Belanda. Setelah berhasil masuk militer, dia akhirnya dapat diterima menjadi siswa penerbang yang diselenggarakan di Kalijati.

Demi mengasah kemampuannya sebagai penerbang, Soerjadarma kembali melanjutkan pendidikannya di Sekolah Pengintai (Waarnemer School). Kemudian pada Juli 1939 ia ditugaskan sebagai navigator pada Kesatuan Pembom (Vliegtuiggroep) Glenn Martin di Andir Bandung.

4. Ditunjuk Menjadi KSAU

Setelah terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal Urip Sumohardjo mengusulkan untuk membentuk suatu kekuatan udara di Indonesia. Dari situ Mayor Urip memanggil Soerjadi Soerjadarma. Dalam pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan perintah tersebut, Soerjadarma mengajukan saran bahwa angkatan udara yang akan dibentuk seyogyanya merupakan suatu angkatan udara yang mendiri, seperti halnya Royal Air Force (RAF) di Inggris.

Penetapan Pemerintah No 6/SD tanggal 9 April 1946 merupakan moment terpenting bagi TNI AU karena menjadi dasar pembentukan dan lahirnya TNI AU. Ketetapan tersebut menunjuk Komodor Udara R Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI AU) yang pertama dan saat itu berkedudukan di Yogyakarta.

5. Punya Peran Besar di AURI

Pada eriode 1945-1949, Soerjadi sebagai KSAU mengembangkan minat dirgantara melalui pendirian Aeroclub, mewujudkan pendidikan dan latihan-latihan dasar penerbangan militer di Maguwo, Maospati, dan Malang (teknik radio, radio operator, penerbang, paratroops, pembekalan udara, morse code).

Soerjadarma adalah orang pertama yang menyadari pentingnya keberadaan pasukan payung (paratroops) mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Ini menjadi cikal bakal lahirnya pasukan payung pertama di Indonesia yaitu Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang kini menjadi Kopasgat TNI AU.

6. Mengundurkan diri dari Militer Tahun 1962

Pada 9 Maret 1960, Soerjadi Soerjadarma mengajukan pengunduran diri dari KSAU lantaran terjadi insiden Pesawat Tempur MIG-17F Fresco yang di piloti Letnan II (Pnb) Daniel Maukar menembaki Istana Negara Jakarta. Namun permintaan itu ditolak Presiden Soekarno.

Soerjadi akhirnya benar-benar mundur pada 19 Januari 1962 setelah peristiwa pertempuran Laut Aru yang menyebabkan Komodor Laut Yos Sudarso gugur. AURI dianggap kurang memberikan perlindungan udara terhadap ALRI dari serangan pesawat-pesawat Belanda.

7. Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Sosok Soerjadi Soerjadarma sempat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh TNI Angkatan Udara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui seminar nasional Pengusulan Pahlawan Nasional di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/3/2024).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More