Ramai Wacana Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran, Feri Amsari: Yang Ingin Kursi Menteri sedang Resah
Selasa, 07 Mei 2024 - 21:47 WIB
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari ikut merespons dengan nyeleneh soal ramai wacana kabinet 'Gemoy' Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan diisi 40 menteri. Menurutnya, yang resah merupakan orang-orang yang ingin dapat kursi menteri.
Feri berkelakar Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto yang memiliki hak prerogatif sedang joget-joget.
"Yang sedang resah sebenarnya orang-orang yang ingin dapat kursi kabinet, presidennya mungkin sedang joget-joget," ujar Feri dalam diskusi bertajuk 'Dampak Kecurangan Pemilu Presiden bagi Pilkada 2024' di Rumah Belajar ICW, Jalan Kalibata Timur, Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa (7/5/2024).
Feri menyebut terkait kabinet Prabowo-Gibran sebenarnya masih lama dan baru efektif setelah pelantikan Oktober 2024 mendatang.
"Paling seksi sekarang soal kabinet ya, padahal sebenarnya masih lama," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo akan membentuk kabinet berisi 40 menteri. Dia menilai wajar jumlah kementerian tersebut.
“Buat saya bagus. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target kita besar. Wajar, kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” ujar Habiburokhman.
Sebagai anggota DPR, dia mengaku banyak menerima masukan soal adanya kementerian-kementerian yang dipaksa untuk menyatu. Padahal, ada kementerian yang dalam tugas-tugasnya ditemukan tidak sinkron antara direktorat satu dengan lainnya.
Dia mencontohkan apa yang terjadi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Menurut dia, wajar jika pemerintahan mendatang melakukan sebuah penyempurnaan tugas dan fungsi setiap Kementerian/Lembaga yang ada.
“Konsekuensinya, dia bisa ada pengembangan jumlah kementerian dan lembaga,” tandasnya.
Feri berkelakar Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto yang memiliki hak prerogatif sedang joget-joget.
Baca Juga
"Yang sedang resah sebenarnya orang-orang yang ingin dapat kursi kabinet, presidennya mungkin sedang joget-joget," ujar Feri dalam diskusi bertajuk 'Dampak Kecurangan Pemilu Presiden bagi Pilkada 2024' di Rumah Belajar ICW, Jalan Kalibata Timur, Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa (7/5/2024).
Feri menyebut terkait kabinet Prabowo-Gibran sebenarnya masih lama dan baru efektif setelah pelantikan Oktober 2024 mendatang.
"Paling seksi sekarang soal kabinet ya, padahal sebenarnya masih lama," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Prabowo akan membentuk kabinet berisi 40 menteri. Dia menilai wajar jumlah kementerian tersebut.
“Buat saya bagus. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target kita besar. Wajar, kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” ujar Habiburokhman.
Sebagai anggota DPR, dia mengaku banyak menerima masukan soal adanya kementerian-kementerian yang dipaksa untuk menyatu. Padahal, ada kementerian yang dalam tugas-tugasnya ditemukan tidak sinkron antara direktorat satu dengan lainnya.
Dia mencontohkan apa yang terjadi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Menurut dia, wajar jika pemerintahan mendatang melakukan sebuah penyempurnaan tugas dan fungsi setiap Kementerian/Lembaga yang ada.
“Konsekuensinya, dia bisa ada pengembangan jumlah kementerian dan lembaga,” tandasnya.
(kri)
tulis komentar anda