Satgas Covid-19 Tuding Deklarasi KAMI Abaikan Protokol Kesehatan
Selasa, 18 Agustus 2020 - 18:05 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyoroti acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu proklamasi yang melanggar protokol kesehatan covid-19. Salah satu protokol yang dilanggar adalah adanya kerumunan massa.
Seperti diketahui adanya kerumunan akan menyebabkan mudahnya penularan covid-19. ”Ini terlihat ada kerumunan massa yang cukup besar dan sangat berdekatan,” katanya saat konferensi pers, Selasa (18/8/2020).
(Baca: Deklarasi di Tugu Proklamasi, KAMI Sampaikan Delapan Tuntutan Ini)
Dia juga melihat banyaknya peserta deklarasi yang tidak menggunakan masker. Selain itu ada juga yang menggunakan masker tapi tidak secara benar.
“Sebagian ada yang menggunakan masker dan cukup banyak yang tidak menggunakan masker. Atau maskernya digunakan tapi diturunkan di dagu,” ungkapnya.
(Baca: Positif Covid-19 Bertambah 1.673 Kasus, Berikut Sebaran di 34 Provinsi)
Dia meminta agar masyarakat benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Dia mengatakan bahwa zonasi risiko menunjukan tingkat penularan.
“Apabila kejadian ini terulang maka klaster yang dipertanyakan banyak pihak akan muncul. Dan ini harus kita cegah agar kondisi aman Covid-19 bisa berhasil dan masyarakat bisa melakukan kegiatan sosial ekonomi secara terkendali," pungkasnya. Dita angga
Seperti diketahui adanya kerumunan akan menyebabkan mudahnya penularan covid-19. ”Ini terlihat ada kerumunan massa yang cukup besar dan sangat berdekatan,” katanya saat konferensi pers, Selasa (18/8/2020).
(Baca: Deklarasi di Tugu Proklamasi, KAMI Sampaikan Delapan Tuntutan Ini)
Dia juga melihat banyaknya peserta deklarasi yang tidak menggunakan masker. Selain itu ada juga yang menggunakan masker tapi tidak secara benar.
“Sebagian ada yang menggunakan masker dan cukup banyak yang tidak menggunakan masker. Atau maskernya digunakan tapi diturunkan di dagu,” ungkapnya.
(Baca: Positif Covid-19 Bertambah 1.673 Kasus, Berikut Sebaran di 34 Provinsi)
Dia meminta agar masyarakat benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Dia mengatakan bahwa zonasi risiko menunjukan tingkat penularan.
“Apabila kejadian ini terulang maka klaster yang dipertanyakan banyak pihak akan muncul. Dan ini harus kita cegah agar kondisi aman Covid-19 bisa berhasil dan masyarakat bisa melakukan kegiatan sosial ekonomi secara terkendali," pungkasnya. Dita angga
(muh)
tulis komentar anda