Korlantas Ungkap Pemalsuan Pelat ZZ dan STNK Seharga Rp55 Juta hingga Rp100 Juta
Kamis, 02 Mei 2024 - 13:30 WIB
JAKARTA - Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus blak-blakan soal adanya praktik pemalsuan pelat khusus kendaraan ZZ dan STNK seharga Rp55 juta hingga Rp100 juta dengan masa berlaku satu tahun. Hal itu diungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara Rakornis POM TNI-Propam Polri di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2024).
"Alhamdulillah sekarang sudah agak berkurang, tetapi orang Indonesia inovasinya tinggi, sangat tinggi, jago-jago memalsukan, sipil sudah banyak kami tangkap ya ini (pelat dan STNK palsu) B 1344 ZZH palsu ini STNK ada?” katanya.
“Ini STNK palsu teman-teman, tahu berapa dijual STNK sama pelat? Paling murah Rp55 juta, paling mahal Rp100 juta berlaku satu tahun yang pakai mobilnya mobil harga Rp5 miliar Land Rover yang baru," sambung Yusri sambil memperlihatkan pelat ZZ dan STNK palsu.
Yusri pun berkelakar ketika pejabat TNI-Polri ada mobil dinasnya Land Rover seharga Rp5 miliar yang bakal didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pelat dan STNK palsu itu teregister dengan kendaraan sepeda motor Yamaha Mio bukan Land Rover.
"Nah pertanyaan saya ada enggak pejabat TNI-Polri yang mobil dinasnya Land Rover harga Rp5 miliar? Kalau bapak pakai itu, KPK langsung datang. Ini palsu, dari mana Pak Yusri tahu palsu. Nah setiap STNK itu ada warna merah ini, kayak punya STNK setelah saya cek nomor STNK ini. Ini register motor Mio, mobilnya Land Rover harga Rp5 miliar," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan bahwa pelat dan STNK palsu kerap dilancarkan oleh oknum biro jasa. Ia pun menegaskan bahwa tidak gampang dibodohi dengan menambahkan stiker RFID untuk mengetahui data base kendaraan dengan pelat khusus secara jelas dan detail.
"Dirregident bukan orang bodoh. Saya tidak terlalu bodoh, ini stikernya kecil sekali. Tapi kegunaannya tinggi sekali. Di semua negara maju sudah menggunakan ini. Ini namanya RFID, ini isinya apa? Data base kendaraan itu,” ungkapnya.
“Nah terus tahunya bagaimana Pak Yusri. Nah kami punya alat, di lapangan saja cukup ditembak pakai alat ini, cekrek tidak ditemukan oh palsu. Karena ini sudah saya pasangkan di nomor khusus. Tanpa diketahui pemilik mobilnya, karena kalau diketahui nanti bahaya ini dia coba-coba robek, hancur. Jadi tahu saya," pungkasnya.
"Alhamdulillah sekarang sudah agak berkurang, tetapi orang Indonesia inovasinya tinggi, sangat tinggi, jago-jago memalsukan, sipil sudah banyak kami tangkap ya ini (pelat dan STNK palsu) B 1344 ZZH palsu ini STNK ada?” katanya.
“Ini STNK palsu teman-teman, tahu berapa dijual STNK sama pelat? Paling murah Rp55 juta, paling mahal Rp100 juta berlaku satu tahun yang pakai mobilnya mobil harga Rp5 miliar Land Rover yang baru," sambung Yusri sambil memperlihatkan pelat ZZ dan STNK palsu.
Baca Juga
Yusri pun berkelakar ketika pejabat TNI-Polri ada mobil dinasnya Land Rover seharga Rp5 miliar yang bakal didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pelat dan STNK palsu itu teregister dengan kendaraan sepeda motor Yamaha Mio bukan Land Rover.
"Nah pertanyaan saya ada enggak pejabat TNI-Polri yang mobil dinasnya Land Rover harga Rp5 miliar? Kalau bapak pakai itu, KPK langsung datang. Ini palsu, dari mana Pak Yusri tahu palsu. Nah setiap STNK itu ada warna merah ini, kayak punya STNK setelah saya cek nomor STNK ini. Ini register motor Mio, mobilnya Land Rover harga Rp5 miliar," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusri mengatakan bahwa pelat dan STNK palsu kerap dilancarkan oleh oknum biro jasa. Ia pun menegaskan bahwa tidak gampang dibodohi dengan menambahkan stiker RFID untuk mengetahui data base kendaraan dengan pelat khusus secara jelas dan detail.
"Dirregident bukan orang bodoh. Saya tidak terlalu bodoh, ini stikernya kecil sekali. Tapi kegunaannya tinggi sekali. Di semua negara maju sudah menggunakan ini. Ini namanya RFID, ini isinya apa? Data base kendaraan itu,” ungkapnya.
“Nah terus tahunya bagaimana Pak Yusri. Nah kami punya alat, di lapangan saja cukup ditembak pakai alat ini, cekrek tidak ditemukan oh palsu. Karena ini sudah saya pasangkan di nomor khusus. Tanpa diketahui pemilik mobilnya, karena kalau diketahui nanti bahaya ini dia coba-coba robek, hancur. Jadi tahu saya," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda