Pastikan Bersama Prabowo-Gibran, Gus Yahya: PBNU Berpolitik untuk Kemaslahatan Rakyat
Minggu, 28 April 2024 - 15:43 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa NU berpolitik demi kemaslahatan bangsa. Karena itu, ke depan PBNU akan bersama-sama dengan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka .
"Karena warganya banyak, jadi NU menjadi wajib membantu pemerintah untuk memastikan bahwa agenda kemaslahatan itu sungguh sampai kepada rakyat," kata Gus Yahya dalam sambutan halalbihalal di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Menurutnya, sejak awal NU bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir untuk memastikan agenda-agenda pemerintahan benar-benar sampai kepada rakyat. Karena sejak awal mendukung pemerintah, maka ketika pergantian pemerintahan menjadi Prabowo dan Gibran, maka PBNU akan terus membersamai pemimpin terpilih.
"Ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang Pak Prabowo dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Apakah ini soal politik iya, tapi motivasinya adalah kemaslahatan rakyat karena tanggung jawab imam adalah untuk kemaslahatan sebesar-besarnya untuk rakyat," katanya.
Gus Yahya kemudian menjelaskan alasan PBNU ikut mengawal proses pemerintah. Sebab masyarakat yang bergabung dengan NU dan kemudian merasa dirinya jadi NU dari waktu-waktu terus berkembang membesar luar biasa.
"Semuanya menunjukkan hasil yang konsisten bahwa masyarakat Indonesia yang merasa yang mengklaim dirinya sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama ini sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia," katanya.
Ke depan, PBNU, akan siap melakukan kerja sama dengan pemerintahan saat ini. "Jadi saya kira ke depan bisa lebih mudah membangun kerjasama karena alam pikiran yang sama," katanya.
Acara halalbihalal PBNU turut hadir para pejabat antara lain Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Menkominfo Budi Arie Setiadi, mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian turut hadir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, beserta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, dan Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan.
"Karena warganya banyak, jadi NU menjadi wajib membantu pemerintah untuk memastikan bahwa agenda kemaslahatan itu sungguh sampai kepada rakyat," kata Gus Yahya dalam sambutan halalbihalal di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Menurutnya, sejak awal NU bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir untuk memastikan agenda-agenda pemerintahan benar-benar sampai kepada rakyat. Karena sejak awal mendukung pemerintah, maka ketika pergantian pemerintahan menjadi Prabowo dan Gibran, maka PBNU akan terus membersamai pemimpin terpilih.
"Ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang Pak Prabowo dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Apakah ini soal politik iya, tapi motivasinya adalah kemaslahatan rakyat karena tanggung jawab imam adalah untuk kemaslahatan sebesar-besarnya untuk rakyat," katanya.
Gus Yahya kemudian menjelaskan alasan PBNU ikut mengawal proses pemerintah. Sebab masyarakat yang bergabung dengan NU dan kemudian merasa dirinya jadi NU dari waktu-waktu terus berkembang membesar luar biasa.
"Semuanya menunjukkan hasil yang konsisten bahwa masyarakat Indonesia yang merasa yang mengklaim dirinya sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama ini sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia," katanya.
Ke depan, PBNU, akan siap melakukan kerja sama dengan pemerintahan saat ini. "Jadi saya kira ke depan bisa lebih mudah membangun kerjasama karena alam pikiran yang sama," katanya.
Acara halalbihalal PBNU turut hadir para pejabat antara lain Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Menkominfo Budi Arie Setiadi, mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kemudian turut hadir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, beserta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, dan Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan.
(abd)
tulis komentar anda