Korlantas Tegaskan Sistem Gage Tetap Diberlakukan Mengikuti One Way

Selasa, 09 April 2024 - 07:59 WIB
Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen R Slamet Santoso menegaskan sistem ganjil genap (gage) di sepanjang jalur tol Transjawa tetap diberlakukan sampai saat ini, Selasa (9/4/2024). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen R Slamet Santoso menegaskan sistem ganjil genap (gage) di sepanjang jalur tol Transjawa tetap diberlakukan sampai saat ini, Selasa (9/4/2024). Meski sistem gage itupun, diakui Slamet, juga mengikuti penerapan aturan one way yang menyesuaikan dengan kondisi kepadatan lalu lintas arus mudik di tol.

"Jadi ganjil gnap itu tetap mengikuti aturan one way, karena dari sini kepolisian dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mudik itu tentunya dengan berbagai tahap. Salah satunya yaitu dari SKB (Surat Keputusan Bersama)," ujar Slamet di Command Center KM 29, Selasa (9/4/2024).



Slamet juga menyampaikan selama arus mudik hingga dua hari menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri tersebut aturan lainnya juga tetap diberlakukan.



"Kemudian pembatasan angkutan berat itu masih berlangsung, kemudian juga apabila tadi yang sudah kita hitung, kita tingkatkan dengan one way," jelasnya.

Di sisi lain, Slamet juga menyebutkan sistem one way di jalur Tol Transjawa akan tetap diberlakukan hingga Selasa siang ini (9/4/2024) sampai sekira pukul 12.00 WIB. Slamet menjelaskan hal ini dilakukan mengingat berdasarkan data dari traffic counting, tren kenaikan arus pemudik terus bertambah selama tiga jam berturut-turut pada Senin (8/4/2024) kemarin.

"Untuk antisipasi juga pergerakan dari Sumatera yang menyeberang ke wilayah Jawa, di Merak, traffic counting di jalur Merak-Jakarta, Jakarta-Cikampek, maka untuk kegiatan one way akan sementara kita akan lanjutkan sampai dengan pukul 12.00 siang hari Selasa," jelas Slamet.

Kendati demikian, Slamet mengatakan sistem one way ini akan menyesuaikan dengan hitungan sisa di Selasa dini hari tadi. Jika memang ada tren penurunan, lanjut Slamet, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk memberitahu adanya kemungkinan perubahan kebijakan.



"Nanti apa bila ada tren penurunan atau itu bisa kita langsung kita beritahukan lagi kepada masyarakat situasi yang ada," tutur Slamet.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More