Bongkar Spesifikasi Titus Bikin Ngeri! Kendaraan Tempur Super Canggih Besutan Eropa
Selasa, 02 April 2024 - 23:02 WIB
JAKARTA - Sebagai pemain utama dalam industri pertahanan darat terkemuka di Eropa, produk alutsista besutan Nexter KNDS Group memang sudah tidak diragukan lagi. Perusahaan pertahanan yang telah 40 tahun memasok senjata untuk TNI ini dikenal sebagai arsitek dan integrator sistem alutsista.
Mereka memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan pasukan darat, udara, angkatan laut, dan keamanan di seluruh dunia melalui desain, pengembangan, produksi, dan dukungan sistem tempur.
Baru-baru ini, jajaran pimpinan Lemhannas yang terdiri dari Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol RZ Panca Putra S didampingi Deputi Pengkajian Strategik Prof Reni Mayerni, Direktur Pengkajian Pertahanan Keamanan dan Geografi Marsma Rolland Dulista G Waha, Direktur Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Brigjen Pol Chaidir, dan Atase Pertahanan KBRI Paris Marsma Anang Surdwiyono melakukan factory tour ke showroom dan tiga pabrik Nexter KNDS Group yang berada di Prancis.
KNDS sendiri merupakan sebuah group perusahaan industri pertahanan kongsi antara Krauss-Meffei Wegmann (KMW) Jerman dan Nexter Syistem sejak 2015. Kunjungan delegasi dari Indonesia kali ini bertujuan untuk melihat lebih dekat proses pembuatan alusista produksi Nexter KNDS yang dikenal sebagai pemimpin Eropa dalam bidang pertahanan darat dan telah menjadi pemasok senjata amunisi dan altileri bagi TNI sejak 40 tahun terakhir.
Di showroom yang berada di kawasan komplek kantor pusat KNDS di Versailles, Prancis, delegasi disuguhkan beragam jenis produksi alusista unggulan salah satunya adalah kendaraan tempur 'ranpur' Titus.
Kendaraan tempur multifungsi berukuran 6x6 dengan panjang 7,55m, lebar 2,55m, dan tinggi 2,73m ini dirancang secara khusus untuk memenuhi pasar militer di Timur Tengah dan Asia serta telah terbukti keunggulannya di medan perang.
Kendaraan lapis baja serbaguna ini mampu membawa tiga awak, termasuk seorang komandan, penembak dan pengemudi, serta 10 tentara. Titus yang merupakan akronim dari Tactical Infantry Transport & Utility System adalah kendaraan lapis baja terbaik yang dirancang untuk memenuhi semua tantangan perang hibrida modern.
Mereka memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan pasukan darat, udara, angkatan laut, dan keamanan di seluruh dunia melalui desain, pengembangan, produksi, dan dukungan sistem tempur.
Baru-baru ini, jajaran pimpinan Lemhannas yang terdiri dari Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol RZ Panca Putra S didampingi Deputi Pengkajian Strategik Prof Reni Mayerni, Direktur Pengkajian Pertahanan Keamanan dan Geografi Marsma Rolland Dulista G Waha, Direktur Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Brigjen Pol Chaidir, dan Atase Pertahanan KBRI Paris Marsma Anang Surdwiyono melakukan factory tour ke showroom dan tiga pabrik Nexter KNDS Group yang berada di Prancis.
KNDS sendiri merupakan sebuah group perusahaan industri pertahanan kongsi antara Krauss-Meffei Wegmann (KMW) Jerman dan Nexter Syistem sejak 2015. Kunjungan delegasi dari Indonesia kali ini bertujuan untuk melihat lebih dekat proses pembuatan alusista produksi Nexter KNDS yang dikenal sebagai pemimpin Eropa dalam bidang pertahanan darat dan telah menjadi pemasok senjata amunisi dan altileri bagi TNI sejak 40 tahun terakhir.
Melihat Titus dari Dekat
Di showroom yang berada di kawasan komplek kantor pusat KNDS di Versailles, Prancis, delegasi disuguhkan beragam jenis produksi alusista unggulan salah satunya adalah kendaraan tempur 'ranpur' Titus.
Kendaraan tempur multifungsi berukuran 6x6 dengan panjang 7,55m, lebar 2,55m, dan tinggi 2,73m ini dirancang secara khusus untuk memenuhi pasar militer di Timur Tengah dan Asia serta telah terbukti keunggulannya di medan perang.
Kendaraan lapis baja serbaguna ini mampu membawa tiga awak, termasuk seorang komandan, penembak dan pengemudi, serta 10 tentara. Titus yang merupakan akronim dari Tactical Infantry Transport & Utility System adalah kendaraan lapis baja terbaik yang dirancang untuk memenuhi semua tantangan perang hibrida modern.
tulis komentar anda