Jenderal Andika dan Komjen Gatot Sosialisasikan Uji Klinis Kombinasi Obat COVID-19
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 19:37 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan pertemuan dengan stakeholder guna melakukan sosialisasi hasil uji klinis fase 3 membandingkan efikasi dan keamanan kombinasi baru obat dengan obat standar pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tanpa ventilator.
Dalam kegiatan itu, Jenderal Andika yang didampingi Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN Komjen Gatot Eddy Pramono turut mengundang Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Rektor UNAIR Mohammad Nasih, Sestama BIN Komjen Bambang Sunar Wibowo, Direktur Kimia Farma, Perwakilan BPOM dan unsur TNI-Polri. (Baca juga: Obat COVID-19 Pertama di Indonesia Tinggal Tunggu Izin Edar BPOM)
Andika menjelaskan obat untuk pasien COVID-19 ini adalah kombinasi obat yang dikembangkan berdasarkan kinerja gabungan Universitas Airlangga, TNI AD dan BIN.
"Pencapaian hingga pada titik ditemukannya kombinasi obat yang baru ini telah berproses panjang sejak Bulan Maret 2020, serta sudah melalui tahapan uji klinis sebagaimana dipersyaratkan," jelas Andika yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI AD di Mabes TNI AD, Sabtu (15/8/2020).
Ia mengatakan, harapan terhadap penemuan ini adalah mempercepat penyembuhan pasien COVID-19, memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramon menambahakan, kombinasi obat ini juga diharapkan mampu menghemat biaya perawatan, mendorong ekonomi bergulir kembali serta yang utama menurunkan kepanikan dan kecemasan masyarakat. (Baca juga: Tanpa Koordinasi, Kehadiran Vaksin COVID-19 dari China Bikin Kaget DPR)
"Sehingga muncul optimiste dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari COVID-19," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Jenderal Andika yang didampingi Wakil Ketua Pelaksana II Komite PCPEN Komjen Gatot Eddy Pramono turut mengundang Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Rektor UNAIR Mohammad Nasih, Sestama BIN Komjen Bambang Sunar Wibowo, Direktur Kimia Farma, Perwakilan BPOM dan unsur TNI-Polri. (Baca juga: Obat COVID-19 Pertama di Indonesia Tinggal Tunggu Izin Edar BPOM)
Andika menjelaskan obat untuk pasien COVID-19 ini adalah kombinasi obat yang dikembangkan berdasarkan kinerja gabungan Universitas Airlangga, TNI AD dan BIN.
"Pencapaian hingga pada titik ditemukannya kombinasi obat yang baru ini telah berproses panjang sejak Bulan Maret 2020, serta sudah melalui tahapan uji klinis sebagaimana dipersyaratkan," jelas Andika yang juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI AD di Mabes TNI AD, Sabtu (15/8/2020).
Ia mengatakan, harapan terhadap penemuan ini adalah mempercepat penyembuhan pasien COVID-19, memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramon menambahakan, kombinasi obat ini juga diharapkan mampu menghemat biaya perawatan, mendorong ekonomi bergulir kembali serta yang utama menurunkan kepanikan dan kecemasan masyarakat. (Baca juga: Tanpa Koordinasi, Kehadiran Vaksin COVID-19 dari China Bikin Kaget DPR)
"Sehingga muncul optimiste dan kepercayaan masyarakat bahwa bangsa Indonesia bangkit dan berproses pulih dari COVID-19," jelasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda