Komnas HAM Soroti Dugaan Penyiksaan Warga Sipil Papua yang Viral di Medsos

Jum'at, 22 Maret 2024 - 23:46 WIB
Komnas HAM menyoroti video viral di sosial media yang memperlihatkan dugaan penyiksaan terhadap warga sipil Papua. FOTO/TWITTER
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) menyoroti video viral di sosial media yang memperlihatkan dugaan penyiksaan terhadap warga sipil Papua. Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro menganggap dugaan penyiksaan tersebut menambah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga merupakan penyiksaan oleh aparat.

"Komnas HAM memperoleh informasi terkait video dugaan penyiksaan terhadap warga sipil di Papua yang viral di sejumlah media sosial. Berdasarkan informasi awal yang dikumpulkan Komnas HAM, peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah," kata Atnike melalui keterangan resminya, Jumat (22/3/2024).

Komnas HAM, kata Atnike, berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat melakukan proses penegakan hukum yang transparan dan adil dalam penyelesaian kasus tersebut.





"Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua agar dapat meredam intensitas kekerasan dan untuk menghindari jatuhnya korban," katanya.

Komnas HAM, kata Atnike, juga menegaskan bahwa penggunaan kekerasan dalam gerakan politik tidak dapat dibenarkan. "Untuk itu, Komnas HAM meminta semua pihak agar menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik di Papua," katanya.

"Terkait kasus ini, Komnas HAM akan melakukan pemantauan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas peristiwa tersebut sebagaimana kewenangan yang dimiliki oleh Komnas HAM," sambungnya.

Sebagai informasi, TNI tengah menyelidiki video viral berisi penganiayaan terhadap seorang pria yang diduga dilakukan prajurit TNI di Papua.

"(Penganiayaan itu) diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI, dan TNI saat ini sedang melakukan penyelidikan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).

Untuk diketahui, sebuah video viral di sosial media yang menampilkan aksi penganiayaan oleh sejumlah pria, salah satunya diduga prajurit TNI, karena mengenakan baju yang kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya. Tulisan "300" berwarna kuning keemasan tecetak cukup besar di bagian dada kaus berwarna hijau khas Angkatan Darat.

Dalam video tersebut, nampak pria berbaju "300" itu bergantian memukuli dan menganiaya seorang pria dalam keadaan terikat di dalam drum.

Namun, Nugraha Gumilar juga belum dapat memastikan kebenaran video itu, termasuk apakah anggota Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya turut terlibat. "Semua terkait video tersebut, TNI sedang melakukan penyelidikan secara mendalam," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More