Menkominfo Klaim 92 Persen Kebisingan Ruang Digital dari Buzzer
Selasa, 19 Maret 2024 - 14:45 WIB
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Budi Arie mengungkapkan, sebanyak 92 persen kebisingan ruang digital Indonesia diisi oleh buzzer. Hal ini disampaikan Menkominfo usai rapat koordinasi (rakor) dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
"Yang agak vital ini adalah bahwa hampir 92 persen kebisingan ruang digital kita ini ternyata diisi para buzzer," kata Budi Arie.
Namun di sisi lain Budi menjelaskan, pihaknya juga terus menjaga agar situasi di ruang digital tetap kondusif, terutama selama Pemilu 2024.
Pihaknya kata Budi, telah menurunkan sebanyak 1.974 informasi bohong atau hoaks soal Pemilu 2024. "Ini landscape isu hoaks terkait Pemilu dari 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024," ucapnya.
"Itu kan tahapan Pemilu sudah mulai kan 17 Juli, itu ada 274 isu hoaks sementara jumlah sebaran hoaks itu mencapai jumlahnya adalah 3.235 hoaks, di mana 1.974 hoaks kita takedown," tambahnya.
Sementara itu, Budi Arie menjelaskan, ribuan data lain yang teridentifikasi hoaks oleh Menkominfo tidak di-takedown, karena tak berdampak signifikan terhadap isu-isu terkini.
"Nah pertanyaannya, sisanya kemana? Itu kita stempelin hoaks. Itu hoaks yang enggak perlu di takedown, cukup distempel aja. karena isunya, judulnya enggak masuk akal," ungkapnya.
Meskipun ruang digital masih dipenuhi buzzer dan terdapat hoaks Pemilu, namun Budi Arie menilai, situasi pasca-Pemilu 2024 jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 2019.
"Bahwa rapat hari ini sudah membahas antisipasi dan langkah-langkah di ranah komunikasi khususnya di ruang digital kita. Dan memang menurut data-data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Sangat lebih baik," tutupnya.
"Yang agak vital ini adalah bahwa hampir 92 persen kebisingan ruang digital kita ini ternyata diisi para buzzer," kata Budi Arie.
Namun di sisi lain Budi menjelaskan, pihaknya juga terus menjaga agar situasi di ruang digital tetap kondusif, terutama selama Pemilu 2024.
Baca Juga
Pihaknya kata Budi, telah menurunkan sebanyak 1.974 informasi bohong atau hoaks soal Pemilu 2024. "Ini landscape isu hoaks terkait Pemilu dari 17 Juli 2023 hingga 18 Maret 2024," ucapnya.
"Itu kan tahapan Pemilu sudah mulai kan 17 Juli, itu ada 274 isu hoaks sementara jumlah sebaran hoaks itu mencapai jumlahnya adalah 3.235 hoaks, di mana 1.974 hoaks kita takedown," tambahnya.
Sementara itu, Budi Arie menjelaskan, ribuan data lain yang teridentifikasi hoaks oleh Menkominfo tidak di-takedown, karena tak berdampak signifikan terhadap isu-isu terkini.
"Nah pertanyaannya, sisanya kemana? Itu kita stempelin hoaks. Itu hoaks yang enggak perlu di takedown, cukup distempel aja. karena isunya, judulnya enggak masuk akal," ungkapnya.
Meskipun ruang digital masih dipenuhi buzzer dan terdapat hoaks Pemilu, namun Budi Arie menilai, situasi pasca-Pemilu 2024 jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 2019.
"Bahwa rapat hari ini sudah membahas antisipasi dan langkah-langkah di ranah komunikasi khususnya di ruang digital kita. Dan memang menurut data-data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Sangat lebih baik," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda