Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih Buron, Polri Ungkap Ada di Hutan Thailand
Rabu, 13 Maret 2024 - 15:24 WIB
JAKARTA - Bos sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama yang masih buron diduga berada di hutan Thailand. Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa meyakini Fredy yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) berada di Thailand.
"Enggak (pindah-pindah). Saya yakinkan dia masih di Thailand, tapi di hutan," ujar Mukti di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Namun, dia enggan memerinci terkait keberadaan Fredy karena masih proses penyidikan.
Setelah Lebaran 2024, Polri akan kembali melakukan penguatan kerja sama dengan otoritas Thailand.
"Kita coba action ya mungkin saya akan melakukan hubungan kunjungan ke sana atau balik lagi ke Thailand. Kita adakan joint lagi dengan polisi Thailand bagaimana hasilnya," katanya.
Sebelumnya, Mukti menuturkan tidak perlu waktu lama untuk menangkap bos sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.
"Kapan ditangkap? Secepatnya kita tinggal menunggu langkah konkret," kata Mukti saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Polisi tengah menunggu putusan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Diketahui, dari 46 tersangka jaringan Fredy yang ditangkap sepanjang 2023 tinggal satu orang atas nama Bayu Firmandi yang berkas perkaranya terkait TPPU masih dalam proses penelitian Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung.
Setelah putusan tersebut, Polri bakal menggelar investigasi bersama dengan Polisi Thailand dan BNM Polri Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika untuk menangkap Fredy.
Pihaknya juga akan menyita seluruh aset Fredy sebagai upaya memiskinkan sehingga bandar narkoba jaringan internasional itu tidak bisa kabur dari Thailand sebagai lokasi terakhirnya berada.
"Dia sangat lihai dan berkali-kali saya bilang mertua Fredy adalah jaringan narkoba di Thailand," ucapnya.
"Jadi, dasar inilah kita akan lakukan join investigasi dengan Kepolisian Thailand untuk melakukan penyitaan aset karena kalau sudah miskin tidak mungkin Fredy berkeliaran lagi, pasti menyerahkan diri," sambungnya.
"Enggak (pindah-pindah). Saya yakinkan dia masih di Thailand, tapi di hutan," ujar Mukti di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Namun, dia enggan memerinci terkait keberadaan Fredy karena masih proses penyidikan.
Setelah Lebaran 2024, Polri akan kembali melakukan penguatan kerja sama dengan otoritas Thailand.
"Kita coba action ya mungkin saya akan melakukan hubungan kunjungan ke sana atau balik lagi ke Thailand. Kita adakan joint lagi dengan polisi Thailand bagaimana hasilnya," katanya.
Sebelumnya, Mukti menuturkan tidak perlu waktu lama untuk menangkap bos sindikat narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.
"Kapan ditangkap? Secepatnya kita tinggal menunggu langkah konkret," kata Mukti saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Polisi tengah menunggu putusan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Diketahui, dari 46 tersangka jaringan Fredy yang ditangkap sepanjang 2023 tinggal satu orang atas nama Bayu Firmandi yang berkas perkaranya terkait TPPU masih dalam proses penelitian Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung.
Setelah putusan tersebut, Polri bakal menggelar investigasi bersama dengan Polisi Thailand dan BNM Polri Drugs Enforcement Administration (DEA) Amerika untuk menangkap Fredy.
Pihaknya juga akan menyita seluruh aset Fredy sebagai upaya memiskinkan sehingga bandar narkoba jaringan internasional itu tidak bisa kabur dari Thailand sebagai lokasi terakhirnya berada.
"Dia sangat lihai dan berkali-kali saya bilang mertua Fredy adalah jaringan narkoba di Thailand," ucapnya.
"Jadi, dasar inilah kita akan lakukan join investigasi dengan Kepolisian Thailand untuk melakukan penyitaan aset karena kalau sudah miskin tidak mungkin Fredy berkeliaran lagi, pasti menyerahkan diri," sambungnya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda