Ahmad Basarah Sebut Instruksi Megawati ke Cakada sebagai Bentuk Peringatan
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 18:09 WIB
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai, instruksi Ketua Umum partainya Megawati Soekarnoputri kepada kepada calon kepala daerah (Cakada) sebagai bentuk peringatan.
(Baca juga: Megawati Dianugerahi Tanda Jasa Oleh Presiden Jokowi, PDIP: Sangat Membanggakan)
Pasalnya, menurut Wakil Ketua MPR RI apa yang disampaikan Mega tetsebut karena belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya di mana banyak kepala daerah yang pada akhirnya tersangkut masalah korupsi. Padahal, kepala daerah merupakan cerminan masyarakatnya di suatu wilayah.
(Baca juga: Cara PDIP Umumkan Cakada di Pilkada 2020 Dinilai Sistematis)
"Pusaran korupsi kepala daerah tersebut bermula dari niat seseorang saat menjadi calon kepala daerah," kata Basara yang juga terdaftar sebagai kader PDIP tersebut melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (13/8/2020).
Apabila niatnya adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan daerah, kata Basara, maka para cakada harus dijauhkan dari perbuatan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, pidato Megawati untuk kadernya yang mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah sudah tepat.
Dia melihat, Presiden kelima Indonesia tersebut tidak pernah lelah untuk mengingatkan para kader PDIP yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah agar tidak korupsi jika terpilih.
"Untuk itu, di awal penetapan setiap cakada, Bu Mega tidak pernah lelah untuk mengingatkan agar para calon kepala daerah jika terpilih jangan sampai terjebak dalam pusaran korupsi," ujarnya.
Sebelumnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan para calon kepala daerah partainya tidak melakukan tindak pidana korupsi bila nanti terpilih pada Pilkada Serentak yang digelar Desember mendatang.
"Saya sampaikan agar pasangan calon PDIP Perjuangan tidak berpikir sempit untuk kepentingan dirinya sendiri. Kalau Anda ingin korupsi tidak bisa sekarang, korupsi tidak bisa, semakin disembunyikan suatu saat nanti pasti akan kelihatan," kata Megawati, Selasa (11/8/2020).
(Baca juga: Megawati Dianugerahi Tanda Jasa Oleh Presiden Jokowi, PDIP: Sangat Membanggakan)
Pasalnya, menurut Wakil Ketua MPR RI apa yang disampaikan Mega tetsebut karena belajar dari pengalaman sebelum-sebelumnya di mana banyak kepala daerah yang pada akhirnya tersangkut masalah korupsi. Padahal, kepala daerah merupakan cerminan masyarakatnya di suatu wilayah.
(Baca juga: Cara PDIP Umumkan Cakada di Pilkada 2020 Dinilai Sistematis)
"Pusaran korupsi kepala daerah tersebut bermula dari niat seseorang saat menjadi calon kepala daerah," kata Basara yang juga terdaftar sebagai kader PDIP tersebut melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (13/8/2020).
Apabila niatnya adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan daerah, kata Basara, maka para cakada harus dijauhkan dari perbuatan yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, pidato Megawati untuk kadernya yang mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah sudah tepat.
Dia melihat, Presiden kelima Indonesia tersebut tidak pernah lelah untuk mengingatkan para kader PDIP yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah agar tidak korupsi jika terpilih.
"Untuk itu, di awal penetapan setiap cakada, Bu Mega tidak pernah lelah untuk mengingatkan agar para calon kepala daerah jika terpilih jangan sampai terjebak dalam pusaran korupsi," ujarnya.
Sebelumnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan para calon kepala daerah partainya tidak melakukan tindak pidana korupsi bila nanti terpilih pada Pilkada Serentak yang digelar Desember mendatang.
"Saya sampaikan agar pasangan calon PDIP Perjuangan tidak berpikir sempit untuk kepentingan dirinya sendiri. Kalau Anda ingin korupsi tidak bisa sekarang, korupsi tidak bisa, semakin disembunyikan suatu saat nanti pasti akan kelihatan," kata Megawati, Selasa (11/8/2020).
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda