Grafik Sirekap Hilang, Sekjen Perindo: Akal-akalan KPU
Rabu, 06 Maret 2024 - 17:58 WIB
JAKARTA - Sekjen Partai Perindo , Ahmad Rofiq berkomentar tentang hilangnya grafik Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam rekapitulasi suara Pemilu 2024. Selain malah menambah kekacauan di kalangan publik, sekaligus akal-akalan KPU yang menyebutkan penyetopan grafik tersebut dilakukan sacara sengaja.
"Kalau bicara salah benar, hilang (suara), bertambah (suara), dan segala macam, kita sudah distrust, kita sudah kehilangan kepercayaan terhadap itu. Sekarang tinggal dalam sisa waktu ini, apalagi dimulai dengan men-take down tanpa informasi pada publik lagi, setelah dikonfirmasi media baru mengaku, bahwa itu memang sengaja, ini kan akal-akalan, padahal seharusnya men-take down, dia (KPU) pamit dahulu pada rakyat," ujarnya dalam tayangan SINDO Sore, Rabu (6/3/2024).
Menurutnya, tidak munculnya grafik suara pada Sirekap yang sejatinya sabagai bagian dari informasi publik itu justru malah membuat kecurigaan baru. Persepsi publik akan semakin negatif lantaran apa yang menjadi bagian dari transparansi informasi itu tak bisa ditemukan lagi.
"Kalau kemarin itu masih ada gratifk, masih ada ini, ada kontrol. Jadi ketika ada temuan yang tak sesuai, masyarakat langsung bersuara. Kalau sekarang ini kita mau lihat, kita mau mengontrol dari sisi yang mana," tuturnya.
Dia menerangkan dengan men-take down grafik informasi itu, justru menghadirkan kecurigaan-kecurigaan yang lebih banyak dari masyarakat. Dia mempertanyakan mengapa baru di-take down pada saat ini, ketika sudah ada keributan di sana-sini, ada kritik di sana-sini.
"Kenapa tak dari awal-awal, kenapa harus sekarang, ketika ada gelombang protes besar-besaran terhadap kenaikan (suara) partai-partai tertentu dalam jumlah yang sangat signifikan. Apakah ini juga bagian dari alih-alih tuk menyesuaikan atau gerilya di tingkatan manual dalam rangka menyesuaikan order dalam tanda kutip," terangnya.
Dia menambahkan persoalan itu sudah tak lagi natural sehingga dia pun sejak awal sudah berbicara untuk dilakukannya audit forensik pada Sirekap. Hal itu sangat perlu dilakukan untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas.
"Jadi menurut saya ini sudah tak natural lagi, makanya sejak awal tuntutan Mas Roy, saya juga ngomong audit forensik ini justru sangat dibutuhkan hari ini. Kalau kemarin itu masih ada ngelesnya, ada perbaikan ini, ada perbaikan itu, sekarang malah di-take down, maka satu-satunya untuk memperlihatkan pada publik ada aspek akuntabilitas dan transparan, maka sesungguhnya yang bisa mengobati itu yah hanya audit forensi, ini bener nggak sih," tutupnya.
"Kalau bicara salah benar, hilang (suara), bertambah (suara), dan segala macam, kita sudah distrust, kita sudah kehilangan kepercayaan terhadap itu. Sekarang tinggal dalam sisa waktu ini, apalagi dimulai dengan men-take down tanpa informasi pada publik lagi, setelah dikonfirmasi media baru mengaku, bahwa itu memang sengaja, ini kan akal-akalan, padahal seharusnya men-take down, dia (KPU) pamit dahulu pada rakyat," ujarnya dalam tayangan SINDO Sore, Rabu (6/3/2024).
Baca Juga
Menurutnya, tidak munculnya grafik suara pada Sirekap yang sejatinya sabagai bagian dari informasi publik itu justru malah membuat kecurigaan baru. Persepsi publik akan semakin negatif lantaran apa yang menjadi bagian dari transparansi informasi itu tak bisa ditemukan lagi.
"Kalau kemarin itu masih ada gratifk, masih ada ini, ada kontrol. Jadi ketika ada temuan yang tak sesuai, masyarakat langsung bersuara. Kalau sekarang ini kita mau lihat, kita mau mengontrol dari sisi yang mana," tuturnya.
Dia menerangkan dengan men-take down grafik informasi itu, justru menghadirkan kecurigaan-kecurigaan yang lebih banyak dari masyarakat. Dia mempertanyakan mengapa baru di-take down pada saat ini, ketika sudah ada keributan di sana-sini, ada kritik di sana-sini.
"Kenapa tak dari awal-awal, kenapa harus sekarang, ketika ada gelombang protes besar-besaran terhadap kenaikan (suara) partai-partai tertentu dalam jumlah yang sangat signifikan. Apakah ini juga bagian dari alih-alih tuk menyesuaikan atau gerilya di tingkatan manual dalam rangka menyesuaikan order dalam tanda kutip," terangnya.
Dia menambahkan persoalan itu sudah tak lagi natural sehingga dia pun sejak awal sudah berbicara untuk dilakukannya audit forensik pada Sirekap. Hal itu sangat perlu dilakukan untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas.
"Jadi menurut saya ini sudah tak natural lagi, makanya sejak awal tuntutan Mas Roy, saya juga ngomong audit forensik ini justru sangat dibutuhkan hari ini. Kalau kemarin itu masih ada ngelesnya, ada perbaikan ini, ada perbaikan itu, sekarang malah di-take down, maka satu-satunya untuk memperlihatkan pada publik ada aspek akuntabilitas dan transparan, maka sesungguhnya yang bisa mengobati itu yah hanya audit forensi, ini bener nggak sih," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda