Pidato di MPR, Jokowi Kritik Media yang Hanya Kejar Klik dan Like
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 10:47 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato tahunannya di Gedung MPR/DPR/ DPD menyoroti media digital di era saat ini. Dia mengatakan bahwa platform teknologi seharusnya berperan mendukung kemajuan bangsa Indonesia.
“Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPRD, Jumat (14/8/2020).
Dia pun secara tegas bahwa seharusnya media tidak hanya mengutamakan jumlah click maupun like semata.
“Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like. Tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa,” ungkapnya
(Baca: Presiden Jokowi Tiba di Kompleks Parlemen Mengenakan Pakaian Adat)
Jokowi juga secara tegas menyebut bahwa ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.
“Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa,” pungkasnya. Dita angga
“Saya ingin semua platform teknologi harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Peran media-digital yang saat ini sangat besar harus diarahkan untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPRD, Jumat (14/8/2020).
Dia pun secara tegas bahwa seharusnya media tidak hanya mengutamakan jumlah click maupun like semata.
“Semestinya, perilaku media tidak dikendalikan untuk mendulang click dan menumpuk jumlah like. Tapi seharusnya didorong untuk menumpuk kontribusi bagi kemanusiaan dan kepentingan bangsa,” ungkapnya
(Baca: Presiden Jokowi Tiba di Kompleks Parlemen Mengenakan Pakaian Adat)
Jokowi juga secara tegas menyebut bahwa ideologi dan nilai-nilai luhur bangsa tidak boleh dipertukarkan dengan kemajuan ekonomi. Bahkan, kemajuan ekonomi jelas membutuhkan semangat kebangsaan yang kuat.
“Kita harus bangga terhadap produk Indonesia. Kita harus membeli produk dalam negeri. Kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa,” pungkasnya. Dita angga
(muh)
tulis komentar anda